Makanan Masa Lalu, Menggali Buah-Buahan Tradisional yang Hampir Punah

Jumat 20 Sep 2024 - 11:24 WIB
Reporter : Meydia
Editor : Almi

Duku adalah buah yang memiliki kulit kuning keemasan dengan daging yang manis dan berair. Meskipun popularitasnya cukup tinggi, khususnya di Sumatera dan Kalimantan, keberadaan duku mulai berkurang.

Banyak kebun duku yang ditinggalkan karena tidak menguntungkan, dan pohon duku sering ditebang untuk memberi jalan bagi perkebunan kelapa sawit.

Buah ini tidak hanya lezat tetapi juga kaya akan vitamin C dan berbagai mineral. Konservasi pohon duku harus didorong, termasuk reboisasi dan pemanfaatan kembali kebun duku yang tidak terawat.

Pelatihan petani tentang teknik budidaya yang baik juga dapat membantu meningkatkan produksi duku.

3. Rambutan (Nephelium lappaceum)

BACA JUGA:Kuliner Khas Jepara yang Menggiurkan, Perpaduan Rasa dan Warisan Budaya

BACA JUGA:Wajib Dicoba, Ini 5 Wisata Kuliner Bandung Paling Hits

Rambutan adalah buah yang sangat khas dengan kulit berbulu lebat dan daging yang manis.

Meski rambutan dikenal luas varietas lokal seperti rambutan binjai dan rambutan aceh semakin langka.

Rambutan banyak ditanam di Sumatera dan Jawa, tetapi penurunan kualitas tanah serta serangan hama membuat produksinya berkurang.

Masyarakat perlu lebih sadar akan pentingnya menjaga keanekaragaman varietas rambutan lokal.

Penerapan teknik pertanian organik dan rotasi tanaman dapat membantu mengatasi masalah ini.

BACA JUGA:Mencicipi Sajian Tradisional Surabaya, Mencicipi 5 Kuliner Yang Membawa Aroma dan Rasa Sejarah

BACA JUGA:Menikmati Lezatnya Kuliner Khas Lampung, 7 Sajian Yang Bikin Anda Ketagihan!

Kampanye edukasi juga diperlukan agar generasi muda memahami nilai dari buah-buah lokal seperti rambutan.

4. Kemuning (Murraya paniculata)

Kategori :