KORANPAGARALAMPOS.CO- Kampung Karst Rammang-Rammang adalah salah satu destinasi pariwisata utama di Sulawesi Selatan, terletak di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros.
Tempat ini dikenal dengan keindahan panorama pegunungan karst yang megah. Rammang-Rammang merupakan bagian dari Kawasan Karst Maros-Pangkep (KKMP), yang diakui UNESCO sebagai situs warisan dunia sejak 2017.
Waktu yang paling ideal untuk mengunjungi adalah saat fajar tiba. Kampung Berua, sebagai landmark utama di kawasan ini, menawarkan suasana pedesaan yang asri, dengan rumah-rumah tradisional, termasuk beberapa rumah panggung.
Desa ini dihuni oleh 15-20 keluarga yang saling terkait, dan pengunjung bisa melihat berbagai aktivitas masyarakat lokal, seperti bertani dan beternak ikan.
BACA JUGA:Hobby Nongki? Ini Dia Jelajahi 5 Tempat Nongkrong Terbaik: 5 Kafe Favorit di Jambi
Selain itu, terdapat Taman Hutan Batu Kapur yang dapat diakses menggunakan kapal boat.
Taman ini menampilkan formasi batuan karst yang telah ada selama ribuan tahun dan merupakan yang pertama di Indonesia,
bahkan dikenal sebagai yang terbesar ketiga di dunia setelah Taman Hutan Batu Tsingy yang terletak di Madagaskar serta Taman Hutan Batu Shilin di China.
Desa wisata Rammang-Rammang semakin populer berkat keindahan alamnya dan keberagaman hayati, menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Tempat Wisata Terpopuler di Bali yang Wajib dikunjungi?
Perjuangan masyarakat setempat melawan penambangan marmer dan batu gamping di tahun 2000-an telah menjadikan pariwisata sebagai alternatif untuk pemberdayaan ekonomi dan perlindungan lingkungan, didukung oleh regulasi dari pemerintah setempat.
Rammang-Rammang adalah sebuah kawasan dengan bentang alam unik berupa gugusan pegunungan karst yang terletak di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Kawasan ini merupakan bagian dari Kawasan Karst Maros-Pangkep dan kini mendapat perlindungan khusus untuk menjaga kelestarian alamnya.
Rammang-Rammang berada sekitar 42,30 km dari utara Kota Makassar. Pada tahun 2005, beberapa area di kawasan ini digunakan untuk tambang marmer dan semen oleh sebuah perusahaan yang mendapatkan izin dari Dinas Pertambangan Kabupaten Maros
BACA JUGA:8 Jajanan Khas Jawa Tengah Terenak, Pesan dari Rumah di Wisata Kuliner Online Indonesia Ini