Bahkan beberapa tahun lalu klenteng ini sempat mengalami kerusakan akibat desakan akar pohon beringin.
Walaupun keadaan klenteng kurang membuat nyaman, tapi masih banyak saja wisatawan yang datang berkunjung.
Ada pula warga sekitar yang memanfaatkan klenteng untuk berkumpul bersama atau sekadar beristirahat.
Adanya pohon beringin membuat suasana menjadi sejuk dan teduh.
BACA JUGA:Dukung Promosi Pagaralam Kota Tujuan Wisata
Sementara itu, di sekitar klenteng masih ada beberapa obyek wisata lain yang sering dikunjungi.
Terlebih Senggarang adalah kawasan pecinan di mana dahulu kala imigran dari Tiongkok pertama kali singgah di sana sebelum menyebar ke berbagai pulau di sekitarnya.
Di sana terdapat 7 klenteng dan 2 vihara. Walaupun sudah banyak penduduk yang memeluk agama Kristen, Buddha, dan Islam, wisatawan masih bisa merasakan kentalnya tradisi kepercayaan Khonghucu.
Kawasan Senggarang di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepri, kini dikenal sebagai pusat pemerintahan.
BACA JUGA:Berdayakan Masyarakat Desa Wisata Tebat Benawa
Namun Senggarang dulu dikenal sebagai kawasan pecinan tertua di ibu kota Provinsi Kepri itu.
Mayoritas penduduk Senggarang dulu hingga kini didominasi masyarakat Tionghoa dan masyarakat umum yang sampai saat ini masih menghuni tempat tersebut.
Menurut sejarah, Senggarang merupakan pemukiman tua yang dibangun oleh komunitas Cina suku Teow Chew pada abad ke – 18 sekitar tahun 1722.
Senggarang menyimpan banyak saksi sejarah peninggalan orang – orang zaman dahulu.
BACA JUGA:Referensi Wisata Cocok Untuk Bersantai Dengan Keluarga: The Le Hu Garden
Sejumlah peninggalan ini pun kini menjadi lokasi wisata masyarakat Tanjungpinang.