Tim ekspedisi yang pernah mengunjungi menyebutkan bahwa perjalanan menuju pos lapor di rumah pendeta setempat memakan waktu sekitar empat jam. Rumah pendeta merupakan titik awal pendakian yang penting di wilayah ini.
4. Menyusuri Padang Ilalang dan Hutan Lumut
Setelah memulai pendakian, Anda akan melewati padang ilalang dengan vegetasi pinus dan pakis berbatang keras. Pos 1, yang ditandai dengan pohon pinus besar dan papan pos, dicapai setelah satu jam perjalanan.
BACA JUGA:Gunung Pesawaran: Keindahan Alam dan Pesona Wisata di Lampung
Jalur menuju pos 2 melewati hutan yang semakin rapat dan dipenuhi pohon palem berduri serta semak belukar. Jika hujan, jalur ini menjadi sangat licin.
5. Tempat Berkemah yang Nyaman
Pos 3 adalah lokasi berkemah yang ideal karena memiliki tanah datar yang luas dan sumber air yang melimpah, membuatnya cocok untuk beberapa tenda. Berkemah di pos ini memberikan kenyamanan dan akses mudah ke kebutuhan dasar selama pendakian.
6. Rute Menuju Puncak dengan Tugu Trianggulasi
BACA JUGA:Yuk Intip! Destinasi Purwakarta 5 Tempat Wisata Instagramable Yang Harus Kamu Kunjungi
Dari pos 3, perjalanan berlanjut ke pos 4 yang terletak di punggungan gunung. Jalur menuju pos 4 terkadang licin dan menanjak. Pos 4 adalah area yang luas namun tanpa sumber air, sedangkan pos 6 adalah sumber air terakhir.
Jalur menuju pos 7 memerlukan waktu sekitar dua jam dan merupakan bagian yang paling panjang dan menantang. Pos 8 adalah puncak Gunung Buntu Karua, di mana tugu trianggulasi Belanda berada.
Tugu ini menjadi penanda sejarah penting bagi gunung ini. Gunung Buntu Karua menawarkan pengalaman pendakian yang menantang dengan keindahan alam yang masih terjaga.
Jika Anda mencari petualangan yang berbeda dan ingin mengeksplorasi keindahan tersembunyi di Tanah Toraja, Gunung Buntu Karua adalah pilihan yang tepat.