Proses pembuatannya memerlukan waktu lama, yakni pengadukan selama 9 jam dan pendinginan 12 jam sebelum dibungkus.
Duduli sering disajikan pada perayaan Idul Fitri dan melambangkan persahabatan sebagai bentuk “selamat datang” dan “selamat berpisah” di Gorontalo. Camilan ini mudah ditemukan di hampir semua toko oleh-oleh di Gorontalo.
2. Kain Karawo
Kain Karawo adalah oleh-oleh khas Gorontalo yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kain ini memiliki motif unik yang melambangkan kaitan (kaita), bongkaran (wo’ala), dan rantai (rantheya).
BACA JUGA: Apa yang Membuat Kuliner Samarinda Begitu Istimewa? 7 Kejutan Kuliner yang Wajib Dicoba
Dalam bahasa Gorontalo, kata "karawo" berarti "sulaman tangan."
Proses pembuatan kain Karawo menggunakan teknik sulam manual yang memerlukan waktu lama dan hasilnya cukup mahal. Kain ini dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, termasuk kain lembaran, pakaian, dan songket.
3. Kue Karawo
Mirip dengan kain Karawo, Kue Karawo juga memiliki motif khas yang biasanya berupa bunga-bunga. Kue ini terbuat dari campuran tepung terigu, mentega, gula, telur, susu, vanili, dan maizena.
BACA JUGA:Kuliner Balikpapan untuk Musim Hujan, Pilihan Terbaik untuk Menyambut Hawa Dingin
Setelah dipanggang dan didinginkan, kue ini dihias dengan motif. Bentuk umum kue ini adalah bulat atau hati. Kue Karawo mudah didapat di toko oleh-oleh atau pasar-pasar sentral di Gorontalo.
4. Pia
Gorontalo juga memiliki pia yang merupakan oleh-oleh khas daerah tersebut. Berbeda dari bakpia Jogja, pia Gorontalo cenderung lebih besar dan kering dengan tekstur yang lembut.
Pia ini tersedia dalam berbagai rasa seperti kacang hijau, cokelat, keju, dan durian. Pia Gorontalo banyak dicari wisatawan dan pemudik, dengan merek-merek terkenal seperti Saronde, Extra, dan Cemerlang.
BACA JUGA:7 Kuliner Khas Melayu, dengan Rasa Gurih dan Legit, Enak di Santap Selagi Hangat!
5. Kopi Pinogu