Pertama, bobot motor. Honda BeAT Street memiliki bobot 89 kg, sedangkan BeAT Deluxe lebih ringan dengan bobot hanya 87 kg.
Meskipun perbedaan ini tampak kecil, bobot yang lebih ringan membuat BeAT Deluxe lebih irit bahan bakar, terutama saat digunakan dalam kondisi stop-and-go di jalanan perkotaan yang padat.
Kedua, ukuran ban juga mempengaruhi konsumsi bahan bakar.
Honda BeAT Street menggunakan ban dengan ukuran lebih lebar, yang tentu saja menambah resistensi saat berkendara, sehingga membuat mesin bekerja lebih keras dan mengonsumsi lebih banyak bahan bakar.
BACA JUGA:Harley-Davidson Nighster 440, Motor Murah yang Siap Mengguncang Pasar, Ini Penampakannya!
Selain itu, fitur ISS (Idling Stop System) yang terdapat pada Honda BeAT Deluxe Smart Key juga berperan besar dalam penghematan bahan bakar.
Fitur ini memungkinkan mesin motor mati secara otomatis ketika berhenti lebih dari tiga detik, misalnya saat lampu merah, dan kembali menyala secara otomatis ketika tuas gas diputar.
Fitur ini membantu mengurangi konsumsi bahan bakar saat motor tidak bergerak, berbeda dengan Honda BeAT Street yang tidak dilengkapi fitur ISS, sehingga mesin terus menyala saat berhenti.
Performa Mesin: Efisiensi dan Keandalan
BACA JUGA:Pilihan Motor Matic Jepang Paling Murah untuk Dana Terbatas, Intip Merknya Disini!
Selain terkenal dengan konsumsi bahan bakarnya yang irit, Honda BeAT juga dikenal dengan performa mesinnya yang andal.
Menggunakan mesin berkapasitas 110 cc dengan karakter overstroke (ukuran bore x stroke 47 x 63,1 mm), motor ini mampu menghasilkan tenaga maksimal sebesar 8,9 dk pada 7.500 rpm, dengan torsi maksimal yang sedikit turun dari 9,3 Nm menjadi 9,2 Nm pada 6.000 rpm.
Meski demikian, performa motor ini tetap gesit, terutama saat digunakan di jalanan perkotaan yang padat.
Karakter tarikan awal dari motor ini terasa ringan, membuatnya sangat cocok untuk penggunaan stop-and-go di kondisi lalu lintas padat.
BACA JUGA:6 Motor Listrik Murah dengan Performa Mantap Jiwa, Ini Dia Merknya!
Namun, saat mencapai kecepatan 40-60 km/jam, motor ini cenderung mengalami sedikit penurunan akselerasi, sebelum akhirnya kembali melaju lebih cepat hingga mencapai 90 km/jam.