Beruang madu, yang merupakan spesies beruang terkecil di dunia, juga ditemukan di TNGL.
Mereka sering terlihat memanjat pohon untuk mencari madu dan serangga.
BACA JUGA:Pesona Surga di Atas Awan: 3 Destinasi Wisata Alam di Magelang yang Spektakuler
Beruang madu memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai predator serangga dan penyerbuk bunga.
6. Kehidupan Burung
Selain mamalia besar, TNGL juga merupakan surga bagi berbagai spesies burung, termasuk burung rangkong (Buceros rhinoceros), elang hitam (Ictinaetus malayensis), dan burung cenderawasih.
Burung rangkong, dengan paruhnya yang besar dan suara yang khas, menjadi salah satu daya tarik bagi para pengamat burung yang datang ke TNGL.
Upaya Konservasi
Taman Nasional Gunung Leuser menghadapi tantangan besar terkait dengan deforestasi, perambahan hutan, dan perburuan liar.
BACA JUGA:Ada rekomendasi 4 Wisata Kuliner di Jakarta yang wajib kalian datangi
Meskipun TNGL telah dinyatakan sebagai kawasan yang dilindungi, ancaman terhadap kelestarian flora dan fauna di dalamnya masih terus terjadi.
Berbagai organisasi internasional, pemerintah, dan LSM lokal telah bekerja sama untuk melindungi kawasan ini.
Upaya konservasi termasuk patroli anti-perburuan, rehabilitasi satwa, dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati di TNGL.
Flora dan fauna di Taman Nasional Gunung Leuser tidak hanya menjadi warisan alam yang berharga bagi Indonesia, tetapi juga bagi dunia.
BACA JUGA:3 Tempat Wisata di Malang Hits yang Wajib Dikunjungi
Keanekaragaman spesies yang ada di dalamnya, termasuk tumbuhan langka seperti Rafflesia arnoldii dan satwa-satwa yang terancam punah seperti orangutan Sumatra dan harimau Sumatra, menjadikan TNGL sebagai salah satu benteng terakhir bagi kekayaan hayati global.