Setelah beberapa waktu menikah, Joko Seger dan Roro Anteng tidak kunjung memiliki anak, sehingga mereka bertapa di sebuah gunung.
Pada suatu saat, mereka mendengar sebuah bisikan yang menyebutkan bahwa setelah mereka dikaruniai anak, anak tersebut harus dikorbankan pada kawah Gunung Bromo.
BACA JUGA:Dari Perdikan Cahyana! Begini Sejarah Pembuatan Saka Tatal Masjid Agung Demak
BACA JUGA:Otak-Otak Ikan Panganan Nikmat Berbuka
Mereka pun menyanggupinya.
Beberapa tahun kemudian, mereka dikaruniai 25 anak.
Anak terakhirnya bernama Jaka Kesuma yang sangat tampan dan cerdas.
Di suatu malam, ia bermimpi dan mendapatkan titah untuk mengorbankan anak dari Joko Seger agar tidak terbawa sial.
BACA JUGA:Mengenal Berbagai Sejarah dan Budaya Kerajaan Kutai
BACA JUGA:Makna Tersembunyi di Balik 7 Fakta Illuminati Simbol Mata Tunggal
Ia pun menuruti titah tersebut.
Jaka Kesuma pun diantar ke kawah Gunung Bromo oleh banyak orang.
Sebelum menceburkan diri, Jaka Kesuma berpesan agar setiap tahunnya masyarakat diminta untuk melarungkan hasil panen di setiap tanggal 14 di bulan Kasada sesuai kalender Tengger.
Oleh sebab itu, setiap tahun masyarakat Tengger akan melaksanakan Upacara Kasada dengan membawa sesaji berupa hasil panen untuk dilarungkan tepat pada tengah malam tanggal 14 bulan Kasada.
BACA JUGA:Pasar Setan! 7 Kisah Misteri Gunung Lawu di Jawa Timur
BACA JUGA:Berburu Pahala Dibulan Ramadhan, Remaja Gundang Gelar Tadarus Quran