Jejak-jejak sejarah yang menarik dapat ditemukan di sekitar kota Pagar Alam.
BACA JUGA:Sinopsis Film Violent Night Sisi Lain dari Sinterklas di Malam Natal, Buruan Nonton
BACA JUGA:Yuk intip Sinopsis Drama The Glory, Aksi Balas Dendam Korban Bullying
Sejarah awal kota Pagar Alam dapat ditelusuri kembali ke zaman Kerajaan Sriwijaya, yang berada antara abad ke-7 dan ke-13 Masehi.
Pada masa itu, kawasan ini memainkan peran penting sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan yang ramai di Pulau Sumatera.
Perdagangan yang makmur dan hubungan lintas budaya yang intens di masa itu telah memberi kontribusi besar pada perkembangan kota ini.
Peninggalan-peninggalan arkeologi, seperti batu bersurat dan artefak lainnya, menunjukkan pengaruh kuat Kerajaan Sriwijaya di daerah ini.
BACA JUGA:Drama Korea Prism Kisah Seorang Balerina dan Danseur, Berikut Sinopsisnya
BACA JUGA:Sinopsis Film Nagih Janji Cinta Satukan Budaya dan Romantik, Nonton Yuk
Pada abad ke-19, terjadi ekspansi kekuasaan oleh Kesultanan Palembang yang menjadikan wilayah Pagar Alam sebagai salah satu wilayah kekuasaannya.
Pada masa ini, daerah Pagar Alam merupakan bagian dari Kerajaan Palembang yang memiliki peran strategis dalam mengendalikan perdagangan dan kekuasaan di kawasan ini.
Pada era kolonial Belanda, Pagar Alam berada di bawah kendali pemerintahan Hindia Belanda.
Kota ini menjadi bagian dari daerah administrasi Onderafdeling Lahat yang merupakan bagian dari Residen Palembang.
BACA JUGA:Bandung 2024, Berkeliling 7 Wisata Hits Terbaru untuk Liburan Lebaran Keluarga
BACA JUGA:Kelezatan Tradisi Resep Puding Lapis Surabaya, Takjil Manis untuk Berbuka Puasa
Pada masa itu, Pagar Alam dikenal sebagai kawasan pertanian yang subur dan menjadi pusat penghasilan hasil bumi, terutama kopi dan karet.