Mungkin sebagian besar masyarakat masih belum sepenuhnya menyadari keunggulan motor listrik, baik dari segi lingkungan maupun aspek ekonomi.
Pemerintah perlu meningkatkan program edukasi untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang keuntungan menggunakan motor listrik, seperti kontribusinya terhadap penurunan emisi karbon dan potensi penghematan bahan bakar dalam jangka panjang.
3. Syarat Subsidi yang Masih Dalam Kendala
Meskipun syarat untuk mendapatkan subsidi motor listrik tidak seketat pada awal program, masih ada beberapa kendala yang mungkin membuat sebagian orang enggan mengajukan.
BACA JUGA:Irit Bahan Bakar, Ini Dia Motor Matic Pilihan Terbaik di Era Kenaikan Harga BBM, Ini Merk Nya!
Pemerintah perlu meninjau kembali syarat-syarat tersebut dan memastikan bahwa mereka memfasilitasi pengajuan untuk berbagai lapisan masyarakat.
4. Tantangan dalam Proses Verifikasi dan Pendaftaran
Data menunjukkan bahwa dari 10.167 motor listrik yang terverifikasi dan dalam proses pendaftaran, hanya 4.148 unit yang telah tersalurkan.
Tantangan dalam proses verifikasi dan pendaftaran mungkin menjadi salah satu alasan utama di balik rendahnya angka ini.
Pemerintah perlu memastikan bahwa proses administratif menjadi lebih efisien dan tidak memakan waktu, sehingga lebih banyak pemohon dapat segera menikmati manfaat subsidi.
5. Kurangnya Kesadaran akan Target Pemerintah
Meskipun pemerintah memiliki target ambisius untuk menyubsidi 200 ribu unit motor listrik sampai akhir 2023, tampaknya sebagian besar masyarakat belum menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam mencapai target tersebut.
Pemerintah perlu meningkatkan kesadaran akan urgensi mengadopsi motor listrik dan bagaimana hal ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan perekonomian nasional.
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Indonesia Mengadopsi Mobil Listrik, Begini Penjelasan Lengkapnya!
6. Persepsi Terhadap Ketersediaan Infrastruktur Pengisian