Sosok ini tidak pernah menunjukkan wajahnya, dan ketika didekati, ia akan menghilang begitu saja di tengah kabut.
Ada juga laporan tentang penampakan seorang wanita berpakaian putih yang berdiri di tepi jurang, yang diyakini sebagai roh seorang pendaki yang pernah jatuh dan meninggal di gunung ini.
Larangan Membawa Pulang Benda dari Gunung
Masyarakat sekitar juga meyakini bahwa membawa pulang benda apa pun dari Gunung Klabat bisa membawa sial.
Benda-benda seperti batu atau tanaman yang diambil dari gunung ini diyakini membawa energi negatif yang dapat menyebabkan gangguan atau kemalangan.
BACA JUGA:Gunung Semeru, Destinasi Impian Bagi Pecinta Alam dan Pendaki!
Oleh karena itu, para pendaki yang menghormati adat istiadat setempat selalu memastikan tidak membawa apa pun dari gunung kecuali kenangan dan foto-foto indah.
Ritual Sebelum Pendakian
Sebelum mendaki Gunung Klabat, beberapa pendaki memilih untuk mengikuti ritual yang dipimpin oleh tetua adat setempat.
Ritual ini bertujuan untuk meminta izin kepada para roh penjaga gunung dan memohon perlindungan selama pendakian.
Meskipun tidak semua pendaki mempercayai hal ini, banyak yang merasa lebih tenang setelah mengikuti ritual tersebut, seolah-olah mendapat restu dari para leluhur yang menjaga gunung.
BACA JUGA:Pesona Gunung Semeru, Keindahan yang Dibumbui Mitos dan Legenda!
Pengalaman Mistis di Puncak
Banyak pendaki yang melaporkan pengalaman mistis saat mencapai puncak Gunung Klabat.
Salah satu cerita yang cukup populer adalah tentang pendaki yang merasa seolah-olah diawasi sepanjang malam saat berkemah di puncak.
Mereka sering mendengar bisikan-bisikan aneh yang tidak dapat dijelaskan, serta merasakan suhu yang tiba-tiba menjadi sangat dingin, meskipun cuaca terlihat cerah.
Gunung Klabat bukan hanya sekadar destinasi pendakian, tetapi juga sebuah tempat yang sarat dengan legenda dan cerita mistis.
BACA JUGA:Larangan yang Harus Diikuti Saat Berada di Gunung Betung, Berikut Ulasannya!!!
Bagi masyarakat setempat, gunung ini adalah simbol kekuatan dan kehadiran leluhur yang masih menjaga tanah mereka.