Dan dikenal menjadi "Nyonya Kebaya," menjadi kostum resmi perempuan Eropa pada Jawa selama penjajahan Belanda.
Di masa Kartini, kebaya juga dipakai oleh perempuan Belanda di Jawa, mencerminkan integrasi budaya yg lebih luas, dan menjadi simbol perjuangan dan nasionalisme selama masa kemerdekaan Indonesia.
Waktu ini, kebaya Jawa Timur sudah berevolusi menjadi aneka macam jenis serta desain, dipergunakan tak hanya sebagai busana resmi.
Tetapi pula sebagai pakaian sehari-hari, termasuk oleh kalangan remaja, dengan paduan bawahan, aksesoris, serta motif yg lebih kasual.
BACA JUGA:Menyelami Sejarah Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia yang Bercorak Islam!
Perkembangan ini menunjukkan bahwa kebaya Jawa Timur telah melewati banyak sekali era sejarah, berasal pakaian khusus sebagai simbol budaya serta keindahan yg majemuk.
Macam Kebaya di Jawa Timur
Pada Jawa Timur, terdapat beberapa jenis kebaya tradisional yg populer, antara lain:
1. Kebaya Rancongan
BACA JUGA:Sejarah Suku Betawi, Serta Karakteristik Kepercayaan dan Kebudayaan yang Mempengaruhinya
Kebaya ini dikenal menggunakan beragam motif mirip Lasem, Strojan, dan Tabiruan, tak jarang dikenakan sang perempuan Madura dan memiliki motif yg sederhana.
2. Kebaya Mantenan
Digunakan sang pengantin, kebaya ini terbuat dari bahan hitam menggunakan sulaman benang emas. Aksesoris yang biasa dipakai mencakup odheng, bunga melati, arloji, kain selempang, tongkat, serta lainnya.
3. Kebaya Pesa'an
BACA JUGA:Ternyata Ini 13 Sejarah dan Misteri Gunung Jaya Wijaya
Berasal asal Pulau Madura, terdiri dari kaus bergaris merah dan putih, baju luar berlengan panjang berwarna hitam, serta celana longgar hitam.