Toba menerima syarat tersebut, dan mereka hidup bahagia bersama.
BACA JUGA:5 Upacara Adat di Jawa Barat, Ini Dia Makna dan Prosesi yang Sarat Akan Nilai Budayanya!
Dari pernikahan mereka, lahir seorang anak laki-laki yang diberi nama Samosir.
Samosir tumbuh menjadi anak yang cerdas, namun ia memiliki kebiasaan buruk yaitu sangat malas.
Suatu hari, Toba, yang kesal dengan kemalasan Samosir, tanpa sadar melanggar janjinya dengan memarahi anaknya dan mengungkapkan bahwa Samosir adalah anak dari seekor ikan.
Mendengar hal itu, Samosir segera berlari pulang dan menceritakan semuanya kepada ibunya.
BACA JUGA:Mengenal Kediri Lebih Dekat, Sejarah, Budaya, dan Destinasi Wisata!
Sang ibu sangat sedih karena suaminya melanggar janji.
Ia kemudian meminta Samosir untuk segera lari ke puncak bukit, sementara ia kembali ke wujud aslinya sebagai ikan.
Setelah itu, hujan deras mulai turun, air meluap dan membanjiri lembah di mana Toba tinggal.
Banjir ini akhirnya membentuk sebuah danau yang sangat besar, yang kemudian dikenal sebagai Danau Toba.
Pulau Samosir
Samosir, yang telah mengikuti perintah ibunya untuk melarikan diri ke bukit, selamat dari bencana ini. Ia kemudian hidup di atas pulau yang terbentuk di tengah-tengah Danau Toba, yang hingga kini dikenal dengan nama Pulau Samosir.
Makna di Balik Legenda
Legenda ini tidak hanya menjadi cerita rakyat yang menarik, tetapi juga mengandung pesan moral tentang pentingnya menjaga janji dan menghormati orang lain.