Namun, Dayang Sumbi segera menyadari bahwa pemuda tersebut adalah anaknya yang hilang.
BACA JUGA:Gunung Rantekombola, Keindahan Alam dan Keunikan Budaya di Sulawesi Selatan, Simak!
BACA JUGA:Sinopsis Drakor Stealer The Treasure Keeper, Aksi Pencurian Cagar Budaya di Seoul
Dalam kebingungan dan untuk mencegah pernikahan yang terlarang, Dayang Sumbi memberi Sangkuriang dua syarat yang mustahil dipenuhi: membuat sebuah danau dan perahu dalam satu malam.
Gunung Tangkuban Perahu
Dengan kekuatannya, Sangkuriang hampir saja menyelesaikan kedua tugas tersebut.
Namun, Dayang Sumbi berhasil menggagalkan usahanya dengan cara membuat suasana terlihat seperti fajar dengan menyebarkan kain merah di timur dan meminta bantuan para peri untuk memukulkan alu pada lesung, menandakan pagi telah tiba.
Sangkuriang yang merasa usahanya sia-sia, marah dan menendang perahu yang hampir jadi tersebut hingga terbalik.
Perahu itulah yang diyakini menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
Makna dan Warisan
Legenda Sangkuriang bukan hanya sekedar cerita rakyat, tetapi juga mengandung pesan moral tentang cinta, tanggung jawab, dan konsekuensi dari tindakan seseorang.
Kisah ini juga mencerminkan hubungan erat antara manusia dan alam, serta bagaimana legenda dapat menjelaskan fenomena alam seperti terbentuknya gunung.
Gunung Tangkuban Perahu sendiri kini menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di Jawa Barat, dengan bentuknya yang menyerupai perahu terbalik.
BACA JUGA:Menguak Pulau Samosir, Destinasi Wisata Budaya di Tengah Danau Toba yang Megah