PAGARALAMPOS.CO - Pj Walikota Pagar Alam, H. Lusapta Yudha Kurnia SE MM, diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Dawam, mengikuti Video Conference (Vidcon) Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi pada Senin (12/8).
Rapat tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Besemah III, dengan didampingi oleh Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Kabag Ekobang), serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait lainnya.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis dalam pengendalian inflasi yang saat ini tengah menjadi perhatian utama, terutama terkait dengan kenaikan harga beberapa komoditas pangan yang signifikan.
Kegiatan ini dibuka dengan paparan, mengenai kenaikan Indeks Harga Perdagangan (IPH) yang mencatatkan peningkatan tertinggi di luar Pulau Jawa.
Beberapa komoditas yang menjadi sorotan utama dalam kenaikan harga ini antara lain cabe rawit, cabe merah, minyak goreng, dan beras.
Dalam rapat tersebut, disampaikan juga berbagai langkah yang dapat diambil oleh pemerintah daerah untuk menekan laju inflasi, seperti memastikan ketersediaan pasokan pangan, pengawasan distribusi, serta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
BACA JUGA:Mengerikan! Sosok Tak Kasat Mata di Gunung Padang, Mitos, Misteri Atau Realitas?
Pj. Walikota Pagar Alam melalui Asisten II Dawam, menekankan pentingnya koordinasi yang baik antar instansi terkait dalam menghadapi tantangan ini.
“Kami akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap komoditas-komoditas yang mengalami kenaikan harga, serta mengupayakan langkah-langkah konkret untuk menjaga stabilitas harga di Kota Pagar Alam,” ujar Dawam.
Rapat koordinasi ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang efektif dalam menekan laju inflasi di daerah dan menjaga daya beli masyarakat, terutama menjelang akhir tahun yang sering kali menjadi periode dengan peningkatan kebutuhan pokok.
BACA JUGA:Gunung Kerinci: Keindahan Alam Tertinggi yang Penuh Mitos dan Misteri
Seluruh pihak yang terlibat diharapkan dapat berkolaborasi secara aktif dan responsif terhadap dinamika ekonomi yang terjadi.