Di gunung salak, tepatnya desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, terdapat tradisi berumur ratusan tahun, Seren Taun, namanya.
Perayaan yang dilakukan di ketinggian 1.200 meter di sisi timur gunung salak ini ditandakan sebagai ungkapan syukur masyarakat adat Sunda atas hasil panen.
BACA JUGA:3 Wisata yang wajib Dikunjungi jika Berlibur Ke Kota Palangkaraya
BACA JUGA:Jaga Keharmonisan dan Keamanan Masyarakat
Ini merupakan tradisi menutup dan membuka tahun baru dalam kalender Jawa, biasanya pada Kamis Wage dan Jumat Kliwon.
Sementara itu, ada beberapa pantangan yang tak boleh dilanggar saat Anda berada di gunung salak.
Anda dilarang memetik bunga anggrek dengan sembarangan.
Selain itu, Anda juga dilarang menyebut buah salak karena bertolak belakang dengan nama salak yang diambil dari bahasa Sansekerta 'salaka' yang berarti perak.
BACA JUGA:Jaga Keharmonisan dan Keamanan Masyarakat
BACA JUGA:Siap 2 Regu Ikut Baris Berbaris
Sehingga gunung salak mempunyai arti 'gunung perak'.