Letusan terakhir terjadi pada 1938, berupa erupsi freatik di Kawah Cikuluwung Putri.
BACA JUGA:Menguak Mitos Petirtaan Jolotundo
BACA JUGA:Tanamkan Keimanan Sejak Dini
2. Jalur pendakian yang sulit
Meski termasuk sebagai gunung rendah, tapi tingkat kesulitan daki cukup tinggi, baik karena karakteristik vegetasi maupun medannya.
Inilah yang membuat para pendaki merasa tertantang.
Adapun jalur pendakiannya terbilang cukup banyak.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Destinasi Wisata Banyuwangi
BACA JUGA:Berikan Rasa Aman Kepada Masyarakat
Jalur yang paling ramai adalah melalui Curug Nangka, dari sisi utara gunung.
Melalui jalur ini, orang akan sampai pada puncak Salak II. Jalur lain lewat Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu, dekat Gunung Bunder.
Sementara itu, puncak yang paling sering didaki adalah Puncak Salak II dan Salak I.
3. Rawan bagi penerbangan
Pengamat penerbangan sekaligus pilot pesawat nonkomersial, Alvin Lie, pernah mengatakan pada Koran Tempo (2012), kawasan Gunung Salak sering terjadi kabut.
BACA JUGA:Sinopsis Film Wild 2014: Perjalanan Spiritual Reese Witherspoon
BACA JUGA:Perkenalkan Potensi Wisata Alam Pagaralam