Fokus penelitian kali ini bukan lagi soal piramida, melainkan dugaan adanya ruangan yang tersembunyi di dalam bangunan megalitikum tersebut.
Selama penelitian berlangsung, tim menemukan berbagai artefak menarik seperti pecahan tembikar, logam yang menyerupai koin, pisau, dan sebuah batu yang berbentuk mirip kujang—senjata tradisional Jawa Barat.
Ali Akbar, ahli arkeologi dari Tim Nasional Penelitian Gunung Padang, menyatakan bahwa batu tersebut tampak seperti senjata dengan bagian pegangan, bilah yang tajam, dan dibuat dengan teknik bifasial.
Teknik pembuatan batu ini, menurutnya, sudah dikenal oleh masyarakat prasejarah, sehingga tim meyakini bahwa batu tersebut merupakan artefak peninggalan leluhur pendiri Gunung Padang.
BACA JUGA:Inilah Asal Usul Koin Purba dari Situs Arkeologi Gunung Padang Indonesia, Ini Penjelasan Lengkapnya!
Namun, temuan batu yang berbentuk kujang ini segera menuai kritik dari para ahli arkeologi dan geologi di luar tim tersebut.
Lutfi Yondri, ahli arkeologi dari Balai Arkeologi Bandung, menyatakan bahwa batu tersebut bukanlah artefak.
Ia tidak melihat adanya jejak pemangkasan atau pematahan pada batu itu, dan menyebut bahwa batu tersebut terbentuk secara alamiah.
Terkait dugaan tim bahwa peradaban Gunung Padang jauh lebih tua daripada peradaban lain di dunia, Lutfi juga meragukan klaim tersebut.
BACA JUGA:Kontroversi Temuan Koin di Situs Gunung Padang, Benarkah Mirip dengan Uang Koin 1945?
Menurutnya, bangsa Indonesia di masa lalu memang memiliki kejayaan yang dibuktikan oleh berbagai tinggalan arkeologi, namun tidak mungkin kita memiliki peradaban tertua di dunia.
Pendapat ini didasarkan pada berbagai hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli di berbagai belahan dunia.
Sujatmiko, seorang ahli geologi senior, juga berpendapat serupa.
Menurutnya, permukaan batu yang rata tersebut lebih mungkin merupakan hasil dari proses pelapukan batuan beku, yang sering meninggalkan inti batuan dengan bentuk yang beragam.
BACA JUGA:Misteri Gunung Padang, Temuan Koin Logam Kuno Ungkap Sejarah Peradaban 5.200 SM, Ini Dia Faktanya!