Agus Suwandono, Kepala Dusun Cemoro Sewu, Desa Sarangan, Magetan, mengkonfirmasi keberadaan mitos ini dan keluarganya dengan pertarungan sakti antara Prabu Brawijaya V dengan pimpinan pasukan dari Bojonegoro dan Cepu pada tahun 1400 Masehi.
BACA JUGA:Mengulas Desain Baru dan Performa Unggul, Pajero Sport 2024 Siap Menggebrak Pasar Otomotif!
BACA JUGA:Berikan Rasa Aman Kepada Masyarakat
Perspektif dan Perdebatan
Meskipun mitos ini masih menimbulkan di kalangan pelajar dan masyarakat umum, Kholil, Kepala Pemangkuan Hutan (RPH) Sarangan KPH Lawu, menekankan pentingnya berhati-hati selama pendakian dan mengingatkan bahwa niat yang baik akan membawa perjalanan yang lancar tanpa halangan.
Dalam perjalanan ke Gunung Lawu, pendaki tidak hanya membahas panorama alam yang memesona, tetapi juga membayangkan cerita-cerita mistis yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman mendaki tersebut.
Gunung Lawu, dengan segala keindahan alamnya yang memukau, juga menjadi tempat di mana alam dan mitos saling berpadu.
BACA JUGA:Kenapa Suzuki Maruti Alto 800 Menjadi Pilihan Utama? Ini Alasan yang Cukup Mengagumkan!
BACA JUGA:Terlibat Judi, Terancam Dipidana Penjara Atau Denda
Dalam setiap langkah pendaki, mereka tidak hanya menaklukkan tantangan fisik, tetapi juga merasakan aura spiritual yang mengelilingi gunung ini.
Dengan demikian, Gunung Lawu tidak hanya menjadi destinasi pendakian yang menarik, tetapi juga menjadi tempat yang menyimpan kekayaan budaya dan spiritual yang kaya.