Maka Sodiq berhenti dari Pindad. Ia jadi pengusaha sampai sekarang. Ia tidak mau meneruskan pekerjaan bapaknya: sopir angkot.
Sampai sekarang sang ayah masih sopir angkot. Sodiq sudah berusaha merayu sang bapak untuk berhenti nyopir. Tapi sang bapak tidak mau. Ia menikmati pekerjaan itu.
Dari pekerjaan ayahnya itulah Sodiq bisa jadi sarjana kimia ITS, Surabaya. Tentu Sodiq sambil jualan saat kuliah di ITS. Ia membawa petai dari Malang untuk dijual di Surabaya.
Dari petai dan angkot Sodiq berkembang menjadi pengusaha.(Dahlan Iskan)
Kategori :