Banyak masyarakat Sunda percaya bahwa arwah raja, ratu, dan masyarakat kerajaan Pajajaran masih bersemayam di sekitar bekas kerajaan tersebut.
Seringkali dilaporkan penampakan sosok berseragam tentara yang diyakini sebagai arwah prajurit. Arwah Prabu Siliwangi, pemimpin terkenal Kerajaan Pajajaran, juga diyakini berada di sekitar Gunung Salak.
3. Ritual Melempar Minyak Wangi oleh Penambang Emas Ilegal
Para penambang emas ilegal atau gurandil di Taman Nasional Gunung Halimun Salak memiliki ritual khusus dalam mencari lokasi galian.
BACA JUGA:Misteri dan Pesona Danau Gunung Tujuh, Destinasi Ajaib di Jambi
Mereka melemparkan minyak wangi jenis apel jin yang sudah diberi mantra oleh dukun untuk menentukan lokasi galian. Lokasi jatuhnya minyak wangi ini dipercaya memiliki kandungan emas.
4. Tradisi dan Pantangan di Gunung Salak
Di Gunung Salak, tepatnya di Desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, terdapat tradisi berumur ratusan tahun bernama Seren Taun.
Perayaan ini diadakan di ketinggian 1.200 meter di sisi timur Gunung Salak sebagai ungkapan syukur masyarakat adat Sunda atas hasil panen.
BACA JUGA:Menyingkap Tabir Misteri Gunung Semeru: Arca, Pocong, dan Penunggu Ranu Kumbolo
Tradisi ini menandai penutupan dan pembukaan tahun baru dalam kalender Jawa, biasanya berlangsung pada Kamis Wage dan Jumat Kliwon.
Selain tradisi, terdapat beberapa pantangan yang harus diperhatikan saat berada di Gunung Salak. Memetik bunga anggrek secara sembarangan sangat dilarang.
Selain itu, ada pantangan untuk tidak menyebut buah salak karena dianggap bertentangan dengan nama gunung yang berasal dari bahasa Sansekerta "salaka," yang berarti perak. Oleh karena itu, Gunung Salak berarti "Gunung Perak".