Serunya Menjelajahi Kuliner Solo, 7 Makanan Khas dengan Rasa Tak Terlupakan

Senin 05 Aug 2024 - 13:22 WIB
Reporter : Meydia
Editor : Ari

Tetapi berbeda karena tempoyak yang digunakan adalah hasil fermentasi durian kemudian dicampur dengan bumbu dapur tradisional.

Seperti cabai merah, bawang merah, gula Jawa, laos, dan kunyit, kemudian dicampur dengan ikan Patin Lubuk yang merupakan ikan asli dari daerah tersebut.

5. Pindang Salai

Pindang Salai adalah hidangan populer di Kabupaten Musi Banyuasin yang dikenal karena proses pengasapan tradisionalnya.

Saat proses pengasapan, ikan diletakkan jauh dari sumber panas dengan suhu sekitar 40 derajat Celcius dan proses ini biasanya memakan waktu sekitar 20 jam.

Orang-orang setempat umumnya menggunakan ikan Patin atau Baung, yang memiliki cita rasa khas dan sangat lezat.

Anda bisa bereksperimen dengan hidangan ini untuk membuat berbagai kreasi masakan yang enak.

6. Pedeh             

Pedeh yang dikenal juga dengan nama rusip merupakan hidangan khas Musi Banyuasin berupa olahan dari ikan sepat.Mula-mula ikan dicuci sampai bersih kemudian diberi garam.

Kemudian masukkan ikan tersebut ke dalam wadah dan dicampur dengan nasi sangrai. Lalu ikan tersebut difermentasi selama satu hingga dua minggu.

Selanjutnya kamu bisa mengolah ikan ini menjadi berbagai macam menu yang kamu suka, seperti dipepes atau ditumis dengan cabai rawit.

7. Pindang kepala tapah

Bukan hanya kepala ikan patin saja yang dapat dijadikan sebagai pindang di Musi Banyuasin, sebab pindang kepala tapah juga menjadi salah satu kuliner khas yang populer di daerah ini.

Bumbu rempah-rempah yang digunakan untuk membuat pindang kepala tapah sama seperti saat membuat pindang kepala patin.

Perpaduan ikan dan kuah yang gurih membuat cita rasa pindang ini semakin lezat. Cocok disantap bersama dengan nasi hangat sebagai menu makan siang.

Bagi para pecinta kuliner, kunjungan ke Musi Banyuasin adalah kesempatan emas untuk mengeksplorasi berbagai rasa dan aroma yang unik.

Kategori :