Upacara ini adalah bagian penting dari tradisi masyarakat setempat, dan setiap pendaki diharapkan untuk menghargai dan menghormati proses ini.
BACA JUGA:Inilah Sederat Misteri dan Mitos Seputar Gunung Padang! Percaya Nggak Percaya?
BACA JUGA:Bikin Merinding, Lima Makam Kuno Temuan di Situs Gunung Padang, Makam Siapa Saja?
Tidak Ada Lautan Awan di Puncak
Dengan ketinggian 2.278 mdpl, Gunung Bukit Raya memiliki dua puncak utama, yaitu Puncak Kakam dan Puncak Kait Bulan.
Namun, berbeda dengan gunung-gunung lain yang sering menawarkan pemandangan lautan awan, di sini Anda tidak akan menemui pemandangan tersebut.
Puncak Kakam hanyalah sebuah tanah lapang yang dikelilingi pepohonan tinggi. Jika Anda ingin menikmati pemandangan sekitar, Anda harus memanjat pohon untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas.
BACA JUGA: Bukti Situs Gunung Padang Sebagai Benua Atlantis yang Hilang Terungkap, Ini Sejumlah Buktinya!
BACA JUGA:Gunung Batu Daya: Destinasi Tersembunyi dengan Bentuk Unik dan Ritual Adat yang Menawan
Kekayaan alam di Gunung Bukit Raya sangat terjaga karena jarang dilalui pendaki.
Sepanjang jalur pendakian, Anda akan ditemani oleh hutan yang lebat dengan berbagai jenis flora dan fauna yang hidup bebas.
Terdapat lebih dari 800 jenis tumbuhan di kawasan ini, termasuk tumbuhan endemik seperti bunga Rhododendron.
Penting untuk diingat agar tidak memetik atau merusak apapun selama pendakian, demi menjaga keaslian alam di gunung ini.
Jalur Pendakian
Ada dua jalur utama yang dapat Anda pilih untuk memulai pendakian Gunung Bukit Raya: dari Desa Rantau Malam di Kalimantan Barat atau Desa Tumbang Habangoi di Kalimantan Tengah.
Jalur dari Desa Rantau Malam lebih populer karena akses transportasi yang lebih mudah dan petunjuk arah yang lebih jelas.