Kuping Trump

Kamis 01 Aug 2024 - 20:49 WIB
Reporter : Thom Yorke
Editor : Thom Yorke

BACA JUGA:Dongkrak Ekonomi, Penuhi Kebutuhan Keluarga

Pandangan mereka masih nanar ke segala arah. Termasuk ke pemandangan mencurigakan di atas atap itu.

Mereka pun menuding-nudingkan telunjuk ke arah atap. Mereka juga meneriakkan kata-kata ''di atas atap itu'' dan ''senjata'' berkali-kali.

Seorang wanita setengah baya, bercelana pendek hitam dengan atasan lengan pendek garis-garis merah, tampak mempercakapkan apa yang dia lihat dengan laki-laki di sebelahnyi. Mereka seperti tidak takut. Mereka terus berjalan menuju kerumunan kampanye tapi pandangan wajah mereka terus ke atas atap sambil menuding-nudingkan tangan. 

Di podium, Trump baru saja mulai pidato. Ia agak lama melambaikan tangan ke segala arah sambil mondar-mandir di atas panggung. Sambutan untuk Trump begitu meriah, teriakan yel-yel tidak kunjung berakhir.

BACA JUGA:Antusias Petani Tunaikan Ibadah Umroh Meningkat

Belum lagi antusiasme itu reda Trump langsung memulai pidato dengan mengucapkan pujian pada kota Butler, kepada negara bagian Pennsylvania dan kepada ribuan orang yang hadir saat itu.

Tiba-tiba saja ada suara ''swiiing'' di dekat telinga kanannya. Secara spontan Trump meraba kupingnya. Berdarah. Petugas dinas rahasia pun bergegas naik ke panggung. Melindungi Trump. 

Trump sendiri seperti sudah terlatih. Ia langsung merunduk. Lalu petugas dinas rahasia merebahkannya di lantai, melindunginya.

Catatan waktunya sangat cepat. Dari wanita melihat orang naik ke atas atap sampai Trump meraba telinga waktunya hanya dua menit. Catatan waktu saat Trump melihat darah di tangannya adalah pukul 18.11. Lebih 13 detik.

BACA JUGA:Harga Kopi Naik, Kesejahteraan Petani Meningkat

Di menit itu juga penembak jitu dari dinas rahasia mengirim peluru panas ke orang di atas atap. Thomas tewas seketika.

Perdebatan di Senat saat ini adalah: mengapa penembak jitu tidak melakukannya beberapa detik lebih cepat. Bahkan mengapa Thomas bisa masuk area kampanye dengan membawa senjata laras panjang.

Komandan Dinas Rahasia merasa malu atas peristiwa itu. Pilih mengundurkan diri.

Penggantinya pun belum bisa menjelaskan mengapa semua itu bisa terjadi. Terutama apa motif penembakan itu. Yang diketahui hanya Thomas adalah pegawai panti perawatan yang Sabtu itu minta izin tidak masuk kerja karena ada sesuatu yang lebih penting yang akan ia lalukan.

BACA JUGA:Promosikan Pagaralam di Bidang Pendidikan

Kategori :

Terkait

Selasa 12 Nov 2024 - 19:55 WIB

Trump dan Putin Bermain Logika

Selasa 12 Nov 2024 - 19:52 WIB

Kawin Thinking

Selasa 12 Nov 2024 - 19:51 WIB

Momen Bangkitkan Potensi Daerah

Selasa 12 Nov 2024 - 19:49 WIB

Gaungkan Nilai Kepahlawanan dan Inovasi

Senin 11 Nov 2024 - 20:01 WIB

Komitmen Dukung Program 3 Juta Rumah