Dengan status ini, Gunung Padang tidak hanya diakui sebagai situs prasejarah yang penting bagi Indonesia, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang signifikan di tingkat nasional.
3. Bukan Piramida, Tapi Punden Berundak
Salah satu kesalahpahaman yang sering terjadi adalah menganggap Gunung Padang sebagai piramida.
Faktanya, Gunung Padang adalah sebuah kompleks punden berundak yang merupakan bentuk arsitektur megalitik.
BACA JUGA:Jejak Menuju Mahameru: Rute Pendakian dan Tips Aman di Gunung Semeru
Struktur ini adalah yang terbesar di Asia Tenggara dan salah satu yang tertua di Indonesia.
Punden berundak adalah struktur bertingkat yang berfungsi sebagai tempat pemujaan atau ritual, dan bukan merupakan piramida dalam arti arsitektur yang sering kita temui di Mesir atau Mesoamerika.
4. Fungsi Setiap Undakan
Gunung Padang terdiri dari lima undakan yang memiliki fungsi masing-masing.
Setiap undakan terbuat dari batu kasar dengan hiasan batu andesit, dan masing-masing memiliki peran spesifik dalam kehidupan sosial dan ritual masyarakat pada masa itu:
Undakan Pertama: Digunakan sebagai tempat pengumpulan hewan dan hasil bumi. Undakan ini berfungsi sebagai area penyimpanan atau tempat kegiatan ekonomi.
Undakan Kedua: Tempat berkumpulnya rakyat saat ada ritual atau acara penting. Undakan ini merupakan pusat kegiatan sosial dan keagamaan bagi masyarakat.
Undakan Ketiga: Merupakan area khusus bagi para pengagung sesuai tingkat jabatan dan pangkatnya. Di sini, orang-orang penting dan pejabat melakukan kegiatan sesuai dengan posisi mereka dalam masyarakat.
Undakan Keempat: Tempat duduk Raja Sunda. Undakan ini adalah area yang dikhususkan untuk penguasa atau raja pada masa itu, menandai status dan kekuasaan mereka.