2. Dicirikan material padat, suhu tinggi, dan kecepatan tinggi
Wedus gembel adalah pergerakan cepat campuran gas dan material padat yang sangat panas dan bergolak melintasi permukaan bumi dari celah vulkanik.
Awan panas atau gas turbulen ini mempunyai suhu yang sangat tinggi, seringkali mencapai suhu di atas 700°C.
Bahkan beberapa laporan menyebutkan suhunya bisa mencapai 10 kali lipat suhu didih air (1.000 derajat Celsius).
BACA JUGA:Penemuan Makam Kuno dan Menhir di Gunung Padang, Jejak Sejarah Baru
Bagian basal yang lebih padat dari aliran piroklastik memeluk tanah dan bergerak sepanjang medan dengan kekuatan dan kecepatan yang besar (hingga 200 km/jam).
3. Memakan Korban Juru Kunci Merapi
Letusan Merapi tahun 2010 merupakan salah satu peristiwa erupsi yang meresahkan banyak pihak, khususnya masyarakat Yogyakarta.
Awan panas atau wedus gember melanda Kaliadem, Kecamatan Cangkringan, Provinsi Sleman.
BACA JUGA:Parah! Gunung Padang, Situs Sejarah yang Digerogoti Wisatawan Nakal Demi Jimat
Wedus Gembel ini memakan banyak korban jiwa, termasuk Mba Marijan, juru kunci Merapi.
Wedhus gembel kemudian mampu menyerbu hingga radius 15 km dan menyerbu hutan, kebun, dan pemukiman penduduk.
Berdasarkan catatan VOI, hanya butuh waktu kurang dari dua menit untuk sampai di rumah Mba Marijan di Cangkringan, Sleman Yogyakarta.
Seperti yang terlihat di hutan pinus Kariadem, letusan tahun 2010 merobohkan pepohonan, menumbangkan dan mengubur padatnya kawasan Merapi oleh Wedus Gembel mengubur rumah warga hingga setinggi atap.
BACA JUGA:Penemuan Logam Beraksara Misterius di Gunung Padang, Momen Bersejarah dalam Arkeologi
Gas panas kini bisa membakar tanaman, seperti yang terjadi di hutan pinus Kaliadem.