Mereka menganut sistem kekerabatan bilateral, garis keturunan ayah dan ibu.
Suku Badui dalam dan luar negeri melakukan seva setiap hari.
Seva dilaksanakan setiap tahun pada bulan Muharram dan dihadiri oleh perwakilan masing-masing desa.
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sejarah Puyang Rejang Lebong dan Suku Rejang, Simak Disini Selengkanya!
Selain Seva, tradisi lainnya meliputi Luwat Bumi, Nyanku dan Kota Seren.
Hubungan dengan Pemerintah
Suku Badui mempunyai hubungan formal yang sangat terbatas dengan pemerintah.
Mereka tidak mau menerima dukungan atau campur tangan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, administrasi, dll.
BACA JUGA:Hanya Ada di Indonesia? Tradisi 7 Suku Terbesar di Indonesia. Bukti Keberagaman Kebudayaan Nusantara
Soal KTP, Akta Nikah, dan Akta Kelahiran juga tidak perlu khawatir.
Suku Badui luar, sebaliknya, mempunyai ikatan yang lebih dekat dan informal dengan pemerintah.
Mereka bersedia menerima dukungan dan kerja sama dari pemerintah selama tidak merusak nilai-nilai tradisional mereka.
Anda juga ingin mengurus dokumen resmi seperti KTP, akta nikah, dan akta kelahiran.
BACA JUGA:Suku Polahi, Eksplorasi Kehidupan dan Kebudayaan Masyarakat Adat di Nusa Tenggara Timur!
Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan derajat keterasingan dan konservatisme dalam menjaga tradisi budaya nenek moyang.
Meski demikian, kedua kelompok ini tetap saling menghormati dan menjaga keharmonisan kehidupannya. *