KORANPAGARALAMPOS.CO - Deodoran di masa depan bisa jadi terbuat dari virus pemburu bakteri pencipta bau.
Baru-baru ini para ilmuwan di Jepang telah menemukan bahan kimia bersumber dari bakteriofag yang bisa menargetkan spesies bakteri yang diketahui berkontribusi terhadap bau badan yang dikeluarkan oleh ketiak kita.
Mengutip Gizmodo, Rabu 24-04-2024 keringat kita awalnya tak berbau, namun ketika bakteri kulit tertentu mulai memakan keringat, mereka bisa memecah beberapa bahan di dalamnya menjadi bahan kimia yang berbau tak sedap.
Peneliti di Osaka Metropolitan University tertarik untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana proses tersebut terjadi dan pihak utama yang terlibat.
BACA JUGA:Bunda Wajib Tahu!, 5 Tips Mencegah Baby Blues Pasca Melahirkan.
Untuk hal tersebut, tim mengumpulkan sampel keringat dari 20 pria sehat atau sampel dari 11 pria yang dianggap memiliki bau badan.
Para peneliti telah menganalisis komunitas bakteri yang hidup di kulit pria tersebut, yang juga dikenal senagai mikrobioma, serta susunan molekul produk sampingan metabolik yang dihasilkan dengan bakteri tersebut.
Sampel sampel tersebut ternyata memiliki tingkat bahan kimia prekursor lebih tinggi yang mengubah tubuh kita, seiring dengan peningkatan jumlah satu bakteri tertentu yaitu Staphylococcus hominis.
S. hominis umumnya telah ditemukan pada kulit kita atau biasanya tidak berbahaya, kecuali dalam keadaan yang tidak biasa seperti seseorang yang memiliki sistem kekebalan yang sangat lemah.
BACA JUGA:Ketombe Kamu Memandel, Ini 5 Tips Menghilangkan Ketombe.
akan tetapi penelitian lain menunjukkan bahwa bakteri ini adalah sumber bau badan yang mampu menimbulkan bau paling menyengat.
Setelah menemukan beberapa bukti keterlibatan bakteri S hominis ini didalam bau kita, para peneliti selanjutnya mencari tindakan yang dapat pencegahan bau badan.
Tindakan pencegahan Peneliti kemudian mempelajari lisin atau enzim yang bisa menghancurkan dinding sel bakteri, pada bakteriofag yang diketahui menginfeksi S. hominis lalu mensintesisnya.
Sama seperti virus yang menginfeksi manusia atau inang lainnya, bakteriofag cenderung selektif terhadap bakteri yang diburu atau dibajak untuk memanfaatkan dirinya lebih baik.
BACA JUGA:Wajib Baca! 8 Tips Mengatasi Asam Lambung.