Selama tiga tahun terakhir, aksi pencurian bebatuan ini terus terjadi. Zenal menjelaskan bahwa para pelaku kebanyakan berasal dari luar kota.
Upaya pengelola Gunung Padang untuk menjaga kelestarian situs ini terus ditingkatkan.
Piket malam yang diadakan bertujuan untuk mengawasi dan mencegah pengunjung nakal yang berniat mengambil batuan.
Selain itu, edukasi kepada pengunjung tentang pentingnya menjaga situs bersejarah ini juga menjadi fokus utama.
BACA JUGA:7 Penemuan Kuno yang Menakjubkan di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia, Ini Penemuannya!
Zenal berharap, dengan adanya pengawasan ketat dan edukasi yang terus menerus, aksi pencurian bebatuan di Gunung Padang bisa diminimalisir.
Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih menghargai dan menjaga situs bersejarah ini demi kelestariannya untuk generasi mendatang.
“Pelestarian situs ini adalah tanggung jawab kita bersama. Jangan hanya karena kepercayaan atau mitos, kita merusak dan mengambil bagian dari sejarah yang seharusnya kita lestarikan,” pungkas Zenal.
Gunung Padang adalah salah satu warisan budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi. Situs ini bukan hanya milik masyarakat Cianjur, tetapi juga milik bangsa Indonesia.
BACA JUGA:Eksplorasi Gunung Sumbing: Kenikmatan Kopi dan Jalur Menantang Bowongso
Oleh karena itu, menjaga dan melestarikannya adalah tanggung jawab kita bersama.
Semoga dengan langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak pengelola, Gunung Padang tetap terjaga keasliannya dan bisa dinikmati oleh generasi-generasi berikutnya tanpa ada yang hilang satu pun dari kekayaan sejarah yang dimilikinya. *