Di pagi hari, aroma masakan tradisional yang lezat dan suasana desa yang damai menyambut pengunjung dan menjamin pengalaman liburan yang tak terlupakan.
Dengan segala pesonanya, Candi Mendut dan dua candi lainnya di Kabupaten Magelang tak hanya menjadi tempat bersejarah namun juga surga bagi para pencari ketenangan dan inspirasi spiritual.
Memadukan keindahan alam dan kekayaan budaya, destinasi ini menjanjikan pengalaman memuaskan bagi seluruh pengunjungnya.
BACA JUGA:Misteri dan Sejarah Candi Brahu di Trowulan, Mojokerto, Lebih dari Sekadar Bangunan Bersejarah
Fakta menariknya, letaknya yang strategis antara Candi Borobudur dan Candi Pawon, membentuk garis lurus dengan arah utara-selatan.
Hal ini menandakan bahwa Candi Mendut mempunyai peranan penting terhadap keberadaan kompleks candi Budha di kawasan ini.
Selain itu, Candi Mendut merupakan bangunan megah dengan atap tiga lantai yang dihiasi 48 stupa kecil.
BACA JUGA:Super Prioritas! Sejarah Destinasi Wisata Candi Borobudur
Relief di candi ini menggambarkan cerita tentang kehidupan Buddha dan ajarannya.
Keindahan dan ketepatan relief ini merupakan bukti kemampuan para perajin dan seniman pada masa itu dalam mengekspresikan nilai-nilai spiritual melalui seni arsitektur.
Fakta menarik lainnya adalah umur Candi Mendut yang diyakini lebih tua dari Candi Borobudur.
Hal ini berdasarkan penelitian dan penafsiran para arkeolog yang menyimpulkan bahwa Candi Mendut mungkin sudah ada sebelum pembangunan Candi Borobudur dimulai.
BACA JUGA:Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, Begini Sejarah Candi Gedong Songo
Candi Mendut, tempat ibadah umat Buddha, juga menjadi saksi perjalanan religi dan spiritualitas di wilayah Jawa Tengah.
Terakhir, kehadiran Candi Mendut tidak hanya menjadi tempat wisata sejarah namun juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya.
Setiap tahunnya, terutama pada hari-hari besar agama Buddha, ribuan peziarah datang ke candi ini untuk melakukan persembahyangan dan upacara keagamaan lainnya.