KORANPAGARALAMPOS.CO - Sebagai salah satu gunung yang paling dihormati oleh masyarakat Jawa, Gunung Lawu memiliki sejarah panjang yang melibatkan kerajaan, mitos, dan spiritualitas.
Gunung Lawu memiliki ketinggian sekitar 3.265 meter di atas permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi yang kini tidak aktif.
Sejarahnya sangat erat kaitannya dengan Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.
BACA JUGA:7 Desa Wisata di Yogyakarta yang Memberikan Pengalaman Budaya dan Alam yang Menakjubkan!
Konon, Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit, memilih Gunung Lawu sebagai tempat untuk melakukan moksha (melepaskan diri dari ikatan duniawi) setelah kerajaannya runtuh.
Cerita tentang Prabu Brawijaya V ini masih hidup di kalangan masyarakat sekitar Gunung Lawu.
Diyakini bahwa sang raja tidak meninggal, melainkan bersembunyi di dalam gua-gua gunung tersebut dan mencapai keabadian.
Hal ini menjadikan Gunung Lawu sebagai tempat yang sakral dan sering dijadikan tujuan ziarah.
BACA JUGA:8 Destinasi Wisata Menarik Di Banyuwangi Yang Mengundang Rasa Penasaran Untuk Liburan
Selain sejarahnya yang kaya, Gunung Lawu juga dikenal karena keindahan alamnya.
Para pendaki yang menjelajahi gunung ini akan menemukan berbagai keajaiban alam, seperti hutan yang lebat, padang rumput yang luas, dan bunga edelweiss yang tumbuh subur di ketinggian.
Salah satu situs bersejarah yang paling terkenal di Gunung Lawu adalah Candi Cetho dan Candi Sukuh.
Kedua candi ini merupakan peninggalan dari zaman Kerajaan Majapahit dan memiliki arsitektur yang unik.
BACA JUGA:Legenda dan Mitos di Tempat Wisata Memukau Indonesia!
Candi Cetho, yang berada di ketinggian sekitar 1.400 meter, sering dikunjungi oleh peziarah yang melakukan ritual spiritual.