KORANPAGARALAMPOS.CO - Pada malam istimewa menyambut satu Suro, kerumunan massa dan suasana ramai ada di sekitar Keraton Kasunanan Surakarta.
Acara tahunan yang telah berlangsung selama berabad-abad ini merupakan bagian tak terpisahkan dari tradisi Jawa yang kaya dan bernilai sejarah.
Adalah Kirab pusaka malam satu suro yang merupakan puncak dari rangkaian upacara adat yang digelar di keraton.
Masyarakat berkumpul di sepanjang jalur kirab pusaka malam satu suro dengan penuh kegembiraan dan antusiasme.
BACA JUGA:Malam 1 Suro di Yogyakarta. Tradisi Spritualitas dan Mitologi di Yogyakarta
Mereka menunggu dengan sabar di sepanjang jalan hingga kirab tiba.
Kirab ini menjadi momen berharga dimana masyarakat bisa berkumpul dan merayakan warisan budaya nenek moyang.
Sebelum kirab dimulai, para abdi dalem dan peserta kirab melakukan parade adat yang khas.
Keraton Kasunanan Surakarta menganut nilai-nilai kearifan lokal yang tercermin dalam setiap tahapan prosesi yang dilakukan.
BACA JUGA:Rasa Syukur Masyarakat Suku Baduy. Mengenal Tradisi Kawalu
Pada malam bersejarah tersebut, Raja Paku Buwono XIII dari Keraton Kasunanan Surakarta turut memimpin prosesi Wiljengan sehingga menambah kekhidmatan acara tersebut.
Pukul 23.00 WIB kirab dimulai dengan lima buah kevotail bule yang dipersiapkan dengan cermat.
Kebo bule juga mengikut cucuk lampa kirab, tujuh pusaka berharga yang melambangkan kekuatan roh leluhur yang mengiringi acara sakral ini juga ikut ambil bagian dalam prosesi ini.
Tepat pukul 00:00 WIB, suara lonceng menggema di seluruh taman kastil, menandakan dimulainya karnaval, disusul dengan bunyi 12 lonceng.
BACA JUGA:Warisan Leluhur. Inilah Tradisi Cingcowong Meminta Hujan Masyarakat Kuningan Jawa Barat