1. Ipratropium
Ipratropium atau ipratropium bromide adalah salah satu obat bronkodilator dan antikolinergik yang efektif untuk mengatasi serangan asma parah.
Obat ini tersedia dalam bentuk inhalasi yang bekerja dengan mengendurkan otot di saluran pernapasan, membantu penderita asma bernapas lebih mudah.
Selain ipratropium, tiotropium juga merupakan obat bronkodilator antikolinergik lain yang efektif dalam meredakan gejala asma.
BACA JUGA:Mom Jangan Khawatir, Berikut Ini Dia 5 Tips Mengatasi Kandungan Lemah di Trimester Kedua Kehamilan!
2. Kortikosteroid
Obat kortikosteroid seperti prednison, methylprednisolone, dan budesonide digunakan untuk mengatasi serangan asma yang parah atau sering kambuh.
Mereka bekerja dengan mengurangi peradangan dan pembengkakan di saluran napas. Prednison dan methylprednisolone tersedia dalam bentuk tablet atau kaplet, sedangkan budesonide tersedia dalam bentuk inhaler, sediaan hirup, dan kapsul.
Dosis obat ini harus disesuaikan dengan tingkat keparahan dan frekuensi serangan asma, sehingga konsultasi dengan dokter sangat penting sebelum penggunaan.
BACA JUGA:Jangan Takut, Cobain 7 Tips Langkah Cepat Mengatasi Jerawat Batu, Cek Artikel Ini!
Dengan menggunakan obat-obatan ini sesuai dengan petunjuk medis, penderita asma dapat mengelola kondisinya dengan lebih baik dan mengurangi risiko serangan asma yang parah.
3. Salmeterol
Salmeterol dan formoterol termasuk dalam golongan obat bronkodilator long-acting beta agonist (LABA) yang efektif mengatasi gejala asma dengan efek kerja yang berlangsung lama.
Obat ini digunakan untuk meredakan gejala asma saat kambuh dan juga untuk mencegah kambuhnya gejala, terutama pada kasus asma berat.
BACA JUGA:Kulit Anda Belang? Lakukan 5 Tips Terbaik Untuk Mengembalikan Kelembutan Kulit yang Belang
Biasanya, salmeterol dan formoterol digunakan bersamaan dengan obat kortikosteroid inhalasi untuk mengontrol gejala asma dalam jangka panjang. Kedua obat ini tersedia dalam bentuk larutan dan serbuk untuk dihirup.