Meski berjuang dengan berani, mereka akhirnya gugur.
Hampir semua rombongan Sunda tewas dalam tragedi tersebut.
BACA JUGA:Peninggalan Kerajaan Deli di Kota Medan, Begini Sejarah Istana Maimun
Kisah ini menggambarkan kesedihan yang mendalam, dan sang Putri memilih bunuh diri untuk menjaga kehormatan dan harga diri negaranya.
Tradisi mengenang kematian Dyah Pitaloka sebagai kehilangan besar bagi Kerajaan Sunda.
Masyarakat Sunda menghormati sang Putri dan ayahnya, Prabu Maharaja Lingga Buana, yang diberi gelar “Prabu Wangi” karena keberaniannya.
Tragedi ini merusak hubungan antara Sunda dan Majapahit, yang tidak pernah pulih sepenuhnya.
BACA JUGA:Bikin Melongi! Ini 5 Suku Asli Bangka Belitung Ini Keturunan Kerajaan Majapahit, Ada Apa Yah?
Di Majapahit, Gajah Mada menghadapi permusuhan karena tindakannya yang berdampak pada perasaan Hayam Wuruk. *