Sikap Prabu Siliwangi tersebut menumbuhkan kecemburuan antara selir dan putra-putri raja lainnya.
Akhirnya, mereka bersekongkol untuk menyingkirkan Kandita dan ibunya.
Singkat cerita, Kandita dan ibunya terserang penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
Semula mereka dikucilkan lalu diusir dari istana atas perintah Prabu Siliwangi karena desakan selir dan putra putrinya.
Putri Kandita dan permaisuri pergi berkelana menuju selatan wilayah kerajaan.
Dalam perjalanan, permaisuri meninggal dunia.
Dalam pengembaraannya, Putri Kandita tiba di sebuah aliran sungai.
Tanpa ragu, ia menikmati air sungai sepuas hatinya.
Ia menyusuri aliran sungai ke arah hulu dan menemukan beberapa mata air yang menyembur deras.
Lantas, ia berendam. Dengan kesendiriannya, ia menetap di dekat sumber air panas dan melatih olah kanuragan.
Setelah sekian lama tinggal di sungai, tanpa disadari penyakitnya pun berangsur-angsur hilang.
Setelah sembuh, Kandita melakukan perjalanan ke arah hilir sungai.
Kandita terpesona saat tiba di muara sungai yang dekat dengan laut.
BACA JUGA:Dari Pantai Karang Tawulan hingga Gunung Galunggung, Eksplorasi Wisata Alam di Tasikmalaya!