Beragama Islam. Inilah Sejarah Singkat Suku Bentong yang Masih Terisolasi di Pedalaman Sulawesi

Selasa 11 Jun 2024 - 21:12 WIB
Reporter : Dep
Editor : Reri

Mereka menanam jagung, padi, ubi jalar, singkong, kacang hijau dan sayuran. Selain itu, mereka berburu, menangkap ikan, dan mengumpulkan hasil hutan.

Rumah panggung sangat sederhana, tingginya sekitar 1 meter dari permukaan tanah.

Dindingnya juga terbuat dari anyaman bambu, dan lantainya juga terbuat dari kayu gelondongan dan bambu. Dan atapnya terbuat dari daun lontar.

Rumah tanpa ruangan umumnya hanya memiliki jendela.

BACA JUGA:Asal Usul Suku Dayak, Jejak Perjalanan dari China Selatan ke Pulau Kalimantan!

Perlengkapan tradisionalnya terdiri dari tameng, keris, piring dari tempurung kelapa, dan wadah air dari tempurung labu.

Ada juga piring keranjang anyaman, lesung, pot tanah liat dan alu untuk mengasah beras, serta pemotong kentang.

Lalu ada gayung kayu, tombak pancing, perangkap bambu, dan tombak berburu.

Alat musiknya juga sangat sederhana, seperti seruling bambu dan gambang.

BACA JUGA:Pentingnya Keragaman Suku Dayak, Mengenal Enam Rumpun Etnis Utama di Kalimantan!

Keyakinan dan Agama Benton

Kepercayaan asli Bangsa Benton bercirikan pemujaan terhadap roh leluhur dan benda-benda suci.

Mereka juga percaya bahwa kutukan leluhur hanya bisa dihindari dengan rajin melakukan ritual ibadah (arajan).

Barang-barang upacara terdiri dari tombak, keris, payung, tameng, dan lain-lain.

BACA JUGA:Mengilas Balik Sejarah Suku Dayak di Kepulauan Kalimantan

Barang-barang yang dianggap keramat dihilangkan pada saat upacara peresmian adat, bencana alam, dan pernikahan.

Kategori :