KORANPAGARALAMPOS.CO - Suku ini dikenal dengan nama Torbenton.
Mereka menetap di wilayah Buro Buro wilayah Tanete Riaja, tepatnya di Baru, Sulawesi Selatan.
Keadaan wilayah ini berbukit-bukit dan ditutupi semak belukar, serta tidak banyak lahan pertanian dan persawahan.
Selain itu, kurangnya jalan raya membuatnya merasa terisolasi dari dunia luar.
BACA JUGA:Belang? Mengenal Suku Tobalo Sulawesi Selatan. Miliki Keunikan dan Menarik Untuk Diulas
Pelajari sejarah Suku Benton
Populasinya kurang lebih 1.000 jiwa. Mereka tersebar di enam desa kecil: Kamboti, Pangalungan, Tabalaka, Ketopok, Lumbia, dan Taipabalarasa.
Dibutuhkan waktu sekitar 3-4 jam berjalan kaki dari satu desa ke desa lainnya.
Jika ingin mengetahui lebih jauh tentang suku ini, bacalah ulasan “Sejarah Yu” berikut ini.
BACA JUGA:Harga Bitcoin Hari Ini: Dekati $71rb Seiring Naiknya Harapan Penurunan Suku Bunga
Sejarah Suku Benton
Berdasarkan tradisi lisan mereka, nenek moyang suku Benton adalah keturunan putra raja. Putri Bourne dan Raja Tanete.
Selain itu, bahasa yang mereka gunakan merupakan campuran bahasa Bugis dan Makassar.
Mereka juga cenderung menjalani gaya hidup nomaden, tentunya sejalan dengan pola pertanian tebang-bakar yang mereka lakukan.
BACA JUGA:Suku Osing Banyuwangi: Sejarah dan Perlawanan Budaya Blambangan Terhadap Mataram dan Dominasi VOC