BACA JUGA:8 Tempat Camping di Yogyakarta untuk Pecinta Alam dan Petualang!
Para dewa marah atas tindakan ini dan mengutuk keluarga tersebut dengan membuat mereka menyerupai kuda belang.
Akibat keadaan tersebut, masyarakat Tobalo akhirnya terisolasi dari masyarakat. Mereka mendirikan koloni di pedalaman, jauh dari masyarakat.
Mereka memegang posisi ini berabad-abad yang lalu, ketika kerajaan Bugis masih berjaya.
BACA JUGA:8 Tempat Camping di Yogyakarta untuk Pecinta Alam dan Petualang!
Kehidupan Masyarakat Tobalo
Hingga saat ini masyarakat Tobalo bermukim di pedalaman Desa Bulobula, Kabupaten Balu, Provinsi Sulawesi Selatan.
Sayangnya, populasi Tobaro juga semakin berkurang setiap generasinya. Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan dan kepercayaan.
Mereka percaya bahwa jumlah anggota keluarga tidak boleh lebih dari 10 orang.
BACA JUGA:Mengenal Suku Hubula yang Unik, Melalui Festival Budaya Lembah Baliem
Ketika anggota keluarga ke-11 lahir, seseorang harus meninggal. Salah satu dari mereka langsung dibunuh atau dibuang entah ke mana hingga dianggap mati.
Mata Pencaharian Masyarakat Tobalo
Dikutip dari jurnal Puja Unism Makassar dengan judul ``Studi Etnografi Masyarakat Tobalo Desa Bulbulo Kabupaten Baru Kecamatan Pujananting Provinsi Sulawesi Selatan''.
Masyarakat Tobalo bertahan hidup dengan menanam padi di sawah. Mereka menanam padi dua kali setahun.
BACA JUGA:Banyak yang Nggak Tau, Ternyata Ini Misteri Suku Sentinel
Hasil panennya biasanya dijual di pasar dan ada pula yang dikonsumsi apa adanya.