2. Kenaikan Permintaan
Dengan biaya pinjaman yang lebih rendah, investor cenderung lebih berani mengambil risiko.
Ini sering kali mengarah pada peningkatan permintaan untuk aset-aset yang berpotensi memberikan hasil tinggi, seperti Bitcoin.
3. Inflasi dan Nilai Mata Uang Fiat
BACA JUGA:Keindahan Tersembunyi Pantai Turun Aban di Bangka Belitung!
Penurunan suku bunga biasanya diikuti dengan peningkatan inflasi.
Dalam situasi ini, nilai mata uang fiat bisa terdepresiasi, sehingga aset seperti Bitcoin yang memiliki pasokan tetap menjadi lebih menarik sebagai penyimpan nilai.
Reaksi Pasar dan Prospek ke Depan
Kenaikan harga Bitcoin mendekati $71.000 telah mendorong banyak analis dan investor untuk mengevaluasi kembali posisi mereka.
BACA JUGA:Yuk Cobain, Lakukan 7 Tips Langkah-langkah Praktis Untuk Menyembuhkan Luka Bernanah
Beberapa melihat ini sebagai tanda bullish yang kuat untuk jangka panjang, sementara yang lain lebih berhati-hati, mengingat volatilitas tinggi yang selalu menjadi bagian dari pasar kripto.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, Bitcoin menunjukkan pola kenaikan yang kuat, dengan indikator-indikator utama seperti Moving Average dan Relative Strength Index (RSI) mengarah pada sentimen bullish.
Namun, investor harus tetap waspada terhadap potensi koreksi pasar, yang bisa terjadi kapan saja.
BACA JUGA:Laptop Sering Lemot? Ini Dia 5 Tips Panduan Praktis Memperbaiki Kinerja Laptop yang Lambat
Regulasi dan Kebijakan