BACA JUGA:Ex Machina, Film AI Bernuansa Suspense yang Orisinal
Bertahun-tahun berlalu, Damar berusaha menghapus bayang-bayang mengerikan tersebut dan menjalani hidup seperti biasa.
Namun, kesabarannya mendadak habis ketika menjumpai kondisi orang-orang terdekatnya yang tidak jauh mengenaskan.
Gito, sahabat laki-laki Damar mengalami krisis kepercayaan diri pasca menjadi korban bullying. Siswa SMA itu hanya pasrah ketika hidupnya hancur tanpa bisa melakukan hal apapun untuk melawan para pembully-nya.
Di sisi lain, Nala, sahabat perempuan Damar mengalami pelecehan seksual. Mirisnya pria bejat pelaku pelecehan tersebut tak lain adalah ayah Nala sendiri.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Minta Kick-off Lawan Irak Digeser Sore Hari
Rasa Amarah Kepada Tuhan
Puncak konflik dalam film Saat Menghadap Tuhan adalah rasa amarah kepada Yang Maha Kuasa. Damar merasa Tuhan tidak benar-benar ada di sampingnya untuk membantu mengatasi situasi perih yang tengah mereka alami.
Sering ia menganggap Tuhan tidak adil memberinya kehidupan yang jauh dari kata menyenangkan. Seperti halnya lingkungan keluarga yang seharusnya menjadi pelindung bagi anak-anak justru memicu tindakan berbahaya.
Masyarakat sosial di sekitar mereka juga tidak banyak memberikan keadilan. Begitupun dengan lingkungan sekolah yang hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu. Sehingga tidak ada rasa aman untuk sekedar mengadu.
BACA JUGA:Arsenal Ukir Banyak Rekor di Liga Inggris
Deretan Para Pemeran
Hal yang tak kalah menarik dari film Saat Menghadap Tuhan adalah deretan para pemerannya. Jika sutradara biasanya menggaet bintang-bintang muda papan atas, Rudi Soedjarwo justru memilih terobosan lain.
Pria 52 tahun itu mengadakan casting untuk mencari aktor dan aktris pendatang baru. Sehingga wajar jika pemerannya mungkin masih cukup asing.
Kendati begitu, kemampuan aktingnya tak perlu diragukan. Adapun para pemain yang terlibat dalam film ini antara lain:
BACA JUGA:Jelang Hadapi Timnas Indonesia, Pelatih Irak Hampir 'Dibajak'