Dalam upacara ini, berbagai persembahan seperti sesajen dan tarian tradisional dipersembahkan di tengah sawah, menciptakan pemandangan yang indah dan sakral.
BACA JUGA:Pantai Tanjung Pasir, Pesona Pulau Kecil dan Aktivitas Wisata Menarik yang Tak Terlupakan!
Aktivitas Wisata
Pengunjung Sebak Jatiluwih dapat menikmati berbagai aktivitas yang memungkinkan mereka merasakan langsung kehidupan agraris dan budaya Bali.
Trekking menyusuri sawah terasering adalah salah satu aktivitas favorit. Jalur trekking yang telah disiapkan memungkinkan wisatawan untuk berjalan kaki sambil menikmati keindahan alam dan kesejukan udara pegunungan.
Bersepeda di sekitar Jatiluwih juga menjadi pilihan menarik. Terdapat jalur sepeda yang aman dan nyaman, yang memungkinkan pengunjung untuk menjelajahi desa-desa sekitar dan berinteraksi dengan penduduk lokal.
Selama perjalanan, wisatawan dapat melihat langsung aktivitas sehari-hari masyarakat seperti menanam padi, memanen, atau merawat lahan pertanian.
BACA JUGA:Lumajang, Destinasi Wisata Alam yang Menghadirkan Kedamaian dan Keindahan!
Kuliner Tradisional
Tidak lengkap rasanya berkunjung ke Sebak Jatiluwih tanpa mencicipi kuliner tradisional Bali. Di sekitar area wisata, terdapat beberapa warung makan yang menyajikan makanan khas Bali seperti *nasi campur*, *lawar*, dan *bebek betutu*.
Bahan-bahan yang digunakan sebagian besar berasal dari hasil pertanian lokal, menjadikan rasa makanan semakin autentik dan segar.
Pelestarian Alam dan Budaya
Pengelola Sebak Jatiluwih sangat memperhatikan pelestarian alam dan budaya setempat. Salah satu langkah yang diambil adalah membatasi jumlah pengunjung setiap harinya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Selain itu, berbagai program edukasi dan kesadaran lingkungan diadakan secara rutin untuk masyarakat setempat dan wisatawan.
BACA JUGA:Menyelami Keindahan Curug Tilu Leuwi Opat, Tempat Wisata Berkelas di Kabupaten Bandung Barat!
Para petani dan penduduk lokal juga dilibatkan dalam berbagai kegiatan pariwisata, sehingga mereka tidak hanya menjadi penonton tetapi juga pemain aktif dalam menjaga kelestarian budaya dan alam.