Begitu pula pada halving tahun 2016, di mana harga Bitcoin naik lebih dari 30 kali lipat dalam dua tahun setelahnya.
BACA JUGA:Kabar Gembira, Coin Cardano Diprediksi Naik Drastis, Benar Nggak Yah?
BACA JUGA:Tingkat Pengangguran Sumsel Turun 3,97 Persen
Ini adalah indikasi bahwa meskipun dampak langsungnya mungkin tidak terlihat secara instan, halving bisa menjadi pemicu untuk tren bullish yang kuat.
Faktor-Faktor Pendukung
Selain faktor-faktor historis, ada beberapa alasan fundamental yang mendukung potensi kenaikan harga Bitcoin pasca halving.
Pertama, penurunan pasokan baru Bitcoin dapat meningkatkan permintaan, terutama di tengah minat yang terus tumbuh dari institusi keuangan dan investor ritel.
BACA JUGA:Ini Perbedaan Antara Saham dan Bitcoin, Berikut Penjelasanya
BACA JUGA:Tingkat Pengangguran Sumsel Turun 3,97 Persen
Kedua, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap teknologi blockchain dan kripto secara umum dapat memicu lebih banyak aliran masuk ke pasar.
Selain itu, ketidakpastian ekonomi global dan stimulus moneter yang berkelanjutan dapat mendorong orang untuk mencari aset alternatif seperti Bitcoin sebagai lindung nilai.
Meskipun tidak ada jaminan bahwa sejarah akan berulang dengan sempurna, ada banyak alasan untuk optimisme mengenai masa depan Bitcoin pasca halving.
Investor yang memahami dinamika pasar kripto dan memiliki toleransi risiko yang sesuai mungkin ingin mempertimbangkan untuk memanfaatkan potensi kenaikan harga ini.
BACA JUGA:Mattriks Bullish Muncul, Benarkah Harga Bitcoin Diprediksi Meningkat? Simak Ini Penjelasanya
BACA JUGA:Nggak Usah Bingung, Ini 5 Platform Toko Bitcoin Digital
Namun, penting untuk diingat bahwa pasar kripto tetap sangat volatil dan bahwa setiap investasi harus dilakukan setelah pertimbangan yang matang dan berdasarkan penelitian yang cermat. (*)