Dibalik Keindahannya Inilah Sebuah Kisah Legenda Air Terjun Bedegung

Minggu 26 Nov 2023 - 13:17 WIB
Reporter : Meydia
Editor : Meydia

PAGARALAMPOS.CO- Hallo Sobat, Wong Kito Galo, Sumatera Selatan memiliki beragam destinasi wisata, salah satunya adalah Air Terjun Bedegung.

Air Terjun Bedegung ini merupakan satu di antaranya banyaknya air terjun yang populer di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Namun, untuk kamu yang berada di luar daerah Sumatera Selatan dan belum pernah berkunjung ke sini, mungkin Air Terjun Bedegung masih asing di telingamu.

Karena itu, mari kita berkenalan dengan Air Terjun Bedegung

BACA JUGA:6 Rekomendasi Destinasi Wisata Di Wonogiri Dengan Pemandangan Alam Yang Menawan

Air Terjun Bedegung adalah salah satu dari 10 air terjun tertinggi di Indonesia dengan ketinggian mencapai 99 meter.

Destinasi wisata ini merupakan air terjun tertinggi yang ada di Sumatera Selatan.

Namun, tahukah kamu? Di balik keindahannya, Air Terjun Bedegung ini ternyata menyimpan sebuah kisah legenda Putri Dayang Rindu yang berakhir tragis.

Putri Dayang Rindu ini merupakan legenda yang sudah diceritakan secara turun-temurun oleh masyarakat Muara Enim, khususnya yang tinggal tidak jauh dari Air Terjun Bedegung.

BACA JUGA:Jerman Mempunyai Destinasi Wisata Alam Yang Sangat Indah Dan Wajib Dikunjungi

Kamu penasaran bagaimana ceritanya? Berikut legenda Putri Dayang Rindu yang patut kamu simak sebelum pergi ke destinasi wisata Air Terjun Bedegung.

Dahulu kala, salah seorang Sultan Palembang meminta masyarakat desa, terutama yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Batanghari Sembilan untuk mengumpulkan telur.

Telur ini rencananya akan digunakan sebagai perekat pembangunan benteng pertahanan dari serangan pasukan penjajah.

Saat sedang mengumpulkan telur di desa tersebut, Sultan melihat banyak gadis-gadis cantik, lalu timbullah niatnya untuk mempersunting salah satu dari mereka untuk menjadi permaisurinya.

BACA JUGA:3 Rekomendasi Destinasi Wisata Di Belanda Yang Menjadi Salah Satu Favorit Kunjungan Wisatawan

Sang Sultan kemudian memerintahkan prajuritnya untuk mengumpulkan para gadis desa, namun saat itu ia merasa belum ada yang cocok untuk dirinya.

Kategori :