Mimpi buruk akibat trauma atau gangguan mental tertentu, seperti PTSD atau gangguan cemas, bisa diatasi dengan psikoterapi.
Salah satu teknik psikoterapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi mimpi buruk adalah terapi perilaku kognitif.
Jika diperlukan, keluhan mimpi buruk juga bisa diatasi dengan pemberian obat-obatan oleh dokter, seperti trazodone, clonidine, prazosin, dan olanzapine.
Untuk mengatasi mimpi buruk yang disebabkan oleh efek samping obat-obatan, dokter dapat melakukan perubahan dosis atau mengganti jenis obat yang Anda konsumsi.
Mimpi buruk sebenarnya bukan masalah yang serius jika hanya terjadi sesekali dan tidak menggangu kualitas hidup.
BACA JUGA:Menuju Hari Bahagia: Ini Dia 4 Tips Tabungan Praktis Untuk Pernikahan Anda
3. Konsultasi ke dokter
Umumnya, cara di atas cukup ampuh dalam mengatasi mimpi buruk dan mencegahnya kembali terjadi.
Akan tetapi, pada beberapa orang mimpi buruk masih kerap menyerang atau efeknya sulit sekali untuk dihilangkan.
Bila hal ini terjadi pada Anda, kemungkinan besar mimpi buruk terjadi akibat adanya trauma psikologis atau penyakit mental.
Langkah bijak untuk mengatasinya memang harus konsultasi ke psikolog atau dokter. Pasalnya, mimpi buruk yang terus menerus akan merusak kualitas tidur.
Efeknya nanti dapat berdampak buruk pada banyak hal, seperti prestasi sekolah atau kantor, hubungan dengan pasangan, dan kesehatan tubuh.
BACA JUGA:5 Tips Penting Buat Kamu, yang Baru Pertama ke Alam Bebas, Cek Gun
4. Saat bangun jangan cemas, lakukan hal ini
Pertama-tama, Anda sangat perlu menenangkan diri. Coba ambil napas dalam-dalam secara perlahan. Kemudian, sadari bahwa semua yang Anda rasakan sebelumnya hanyalah mimpi.
Lihat sekeliling dan sentuh benda sekitar Anda untuk membantu meyakinkan diri bahwa hal yang buruk tersebut adalah mimpi semata.