Jangan Panik Mom! Lakukan 5 Solusi Terbaik Cara Efektif Mengatasi Tantrum Pada Anak

Minggu 21 Apr 2024 - 12:10 WIB
Reporter : POY
Editor : Almi

2. Beri waktu dan tunggu hingga anak tenang

Jika tantrum terjadi di rumah, Bunda dapat memberi Si Kecil waktu 1–2 menit untuk menenangkan diri dengan meninggalkannya sendiri tanpa menuruti keinginannya. Minta ia duduk di sebuah kursi hingga ia tenang.

Jika kemarahannya sudah reda, Bunda dapat mengajaknya bicara untuk menyampaikan bahwa tindakannya tidak dapat diterima dan jelaskan alasan mengapa ia diminta duduk di kursi itu.

Demikian juga jika tantrum terjadi di luar rumah. Jika memungkinkan, jangan beri perhatian terhadap sikap tersebut.

Apabila sikap tantrum yang ditunjukkannya cukup berbahaya, misalnya melempar-lempar barang, sebaiknya bawa Si Kecil ke lokasi yang lebih tertutup untuk menenangkannya.

BACA JUGA:Mengapa Bangun Pagi Penting? Ini 6 Tips Meningkatkan Kualitas Tidur Untuk Bangun Lebih Awal

3. Mengatasi Perilaku Agresifnya

Anak yang sedang tantrum dapat melakukan beberapa hal yang agresif. Misalnya seperti memukul, membanting atau melempar barang, hingga menendang sesuatu.

Jika hal ini terjadi, ibu perlu mengatasi perilaku agresifnya dengan segera. Nah, hal yang perlu ibu lakukan adalah memberitahukan anak bahwa menyakiti orang lain atau merusak barang merupakan tindakan yang tidak baik.

Namun, pastikan ibu memberitahu anak dengan cara lembut dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti olehnya. Sebab, menggunakan tindakan atau kata-kata keras yang menyakitkan tidak akan efektif dalam mengatasi tantrum.

Hal tersebut justru malah dapat menimbulkan trauma psikologis pada diri anak.

BACA JUGA:Tingkatkan Percaya Diri Anda! Ini 4 Tips Membangun Kepercayaan Diri Setiap Hari

4. Biarkan Anak Marah

Terkadang, anak yang tantrum hanya perlu melampiaskan amarahnya. Maka dari itu, biarkan anak untuk marah ketika dirinya tantrum, selama tidak melakukan hal berbahaya bagi dirinya.

Cara ini diyakini dapat membantu anak-anak untuk belajar melampiaskan amarah dengan cara yang tidak merusak.

Alhasil, ketika dirinya sudah beranjak besar, anak diharapkan mampu mengendalikan dirinya dengan baik tanpa harus adu mulut dengan orangtuanya.

Kategori :