BACA JUGA:Mengapa Bangun Pagi Penting? Ini 6 Tips Meningkatkan Kualitas Tidur Untuk Bangun Lebih Awal
1. Perawatan Topikal
Perawatan ini dilakukan menggunakan obat jamur yang dikombinasikan dengan obat lain seperti salep dan krim. Obat tersebut nantinya akan dioleskan ke bagian kulit kucing yang terinfeksi jamur.
Apabila jamur hanya menyerang beberapa bagian pada kulit, maka mencukur bulu kucing pada area yang terinfeksi perlu dilakukan.
Biasanya, dokter hewan akan menyarankan untuk mencukur seluruh bulu untuk kucing yang berbulu lebat dan panjang.
Setelah salep atau krim dan kombinasi perawatan topikal diberikan, kucing selanjutnya akan dimandikan dengan sampo anti jamur minimal dua kali seminggu.
BACA JUGA:Tingkatkan Percaya Diri Anda! Ini 4 Tips Membangun Kepercayaan Diri Setiap Hari
Namun, penting bertanya terlebih dahulu ke dokter hewan terkait shampo apa yang cocok untuk perawatan jamur. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko alergi atas kandungan sampo tertentu.
Umumnya, perawatan topikal membutuhkan waktu beberapa minggu hingga berbulan-bulan.
2. Penggunaan Obat Oral
Apabila kucing sudah terdiagnosis terinfeksi jamur, dokter hewan juga akan meresepkan obat anti jamur untuk mengobati infeksinya.
BACA JUGA:Kamu Suka Insecure? Lakukan 5 Tips Pentingnya Mencintai Diri Sendiri Langkah Demi Langkah
Melansir dari The Spruce Pets, salah satu obat yang lazim digunakan adalah Itrakonazol untuk mengatasi kucing jamuran. Obat ini harus dicampurkan ke dalam larutan cair karena ukuran kapsulnya terbilang besar bagi kucing. Hal ini bertujuan agar memberikan dosis yang tepat dapat dilakukan.
3. Perawatan Lingkungan
Dilansir dari The Manhattan Cat Specialist, spora jamur berukuran mikroskopis dapat bertahan di lingkungan rumah dalam waktu yang lama, yaitu 18 hingga 24 bulan.
Alhasil, spora tersebut dapat menyebar dengan mudah melalui aliran udara dan debu yang terkontaminasi. Nah, agar dapat meminimalkan penularan, kucing yang terinfeksi harus disimpan di ruangan kecil yang mudah dibersihkan.