JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah tak akan menaikkan harga BBM hingga Juni mendatang.
Menurut Airlangga pemerintah berkomitmen tidak menaikkan BBM meski konflik Iran-Israel berpotensi mengganggu pasokan dan meningkatkan harga minyak dunia.
“Sampai bulan Juni (harga BBM) tidak naik, itu sudah statement pemerintah,” ujar Airlangga dalam konferensi pers seusai halalbihalal di kantor Kemenko Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa (16/4).
BACA JUGA:PDI Perjuangan Buka Penjaringan Balon Wako – Wawako
Dia mengatakan konflik Iran-Israel lebih berpengaruh terhadap gejolak harga minyak dunia dibanding konflik geopolitik lain karena konflik terbaru tersebut terjadi di dekat Selat Hormuz yang merupakan salah satu jalur penting logistik.
Pemerintah terus memonitor perkembangan konflik Iran-Israel dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan skenario kebijakan.
Salah satunya penyesuaian subsidi BBM yang membutuhkan perhitungan dan penyelarasan ulang anggaran.
BACA JUGA:Berikan Warna Keadilan Mengawal Demokrasi Pemilu
Namun, pemerintah belum memberikan keputusan terkait hal tersebut.
Dia menuturkan pemerintah tidak ingin bereaksi berlebihan terhadap peningkatan tensi geopolitik global saat ini.
“Tentu kami monitor dahulu harga minyak dunia berapa, pemerintah menjaga agar resource (sumber daya) yang ada bisa dimanfaatkan dan tentunya subsidi tepat sasaran itu menjadi catatan bagi pemerintah,” ucapnya.
BACA JUGA:Dinilai Dapat Bantuan Wasit sebagai Panitia Turnamen
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berencana memonitor harga minyak dunia hingga satu atau dua bulan ke depan sebelum memutuskan ada penyesuaian subsidi harga.
Dia berharap harga minyak dunia segera bergerak stabil saat konflik mereda.
“Tetapi kalau ada eskalasi (konflik), tentu (situasi akan menjadi) berbeda,” katanya. Konflik terbaru antara Iran dan Israel dipicu serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu. (net)