Karena itu, proses pembuatan wayang kulit membutuhkan keahlian tinggi.
BACA JUGA:5 Tips Ampuh Mengatasi Depresi Berlebihan, Menjaga Kesehatan Mental Anda Untuk Lebaran!
BACA JUGA:Film Bones and All Kisah Gadis Kanibal yang Jatuh Cinta, ini Sinopsisnya
Bahkan tidak jarang teknik membuat wayang menjadi ilmu yang diwariskan secara turun-temurun di kalangan keluarga pengrajin wayang.
3. Dua Jenis Karakter Utama
Dalam pertunjukan wayang kulit, terdapat dua jenis karakter utama yaitu wong atau manusia dan buta atau binatang atau makhluk mitos.
Wong ini adalah tokoh-tokoh manusia seperti ksatria dan dewa, sementara buta adalah makhluk mitos seperti naga, burung, atau hewan lainnya.
Setiap karakter pun akan membawa pesan moral dan filosofi yang mendalam, yang memberikan nilai pada sebuah cerita yang ditampilkan.
BACA JUGA:Sinopsis Drama Korea Nine Memutar Waktu Untuk Mengubah Takdir, Nonton Yuk
BACA JUGA:Yuk intip Sinopsis Drama Unlock My Boss, Kisah Arwah Merasuki Ponsel Trending di Netflix
4. Akar Budaya dan Religi
Wayang kulit bukanlah sekadar hiburan semata, melainkan cerminan perpaduan budaya dan nilai-nilai religi di Indonesia.
Kesenian ini juga berasal dari praktik kepercayaan animisme dan dinamisme yang pernah di Indonesia.
Namun, wayang kulit berkembang seiring masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha pada abad pertama Masehi.
Bahkan bagian-bagian dari agama Hindu-Buddha ini masih dapat ditemukan dalam cerita-cerita yang dimainkan hingga saat ini.
BACA JUGA:Film Werewolf by Night Perkenalan Semesta Monster di MCU, Berikut Sinopsisnya
Pada berbagai cerita itu diperankan oleh tokoh-tokoh seperti Arjuna, Krishna, dan Rama, yang berasal dari epik Mahabarata dan Ramayana.