Para wali pun konon masih terdiam saja karena memang disengaja oleh Sunan Kalijaga.
Para wali tidak akan diberi kesempatan untuk berbicara sebelum Sunan Kalijaga selesai di dalam memberi penjelasan tentang pendiriannya.
"Dan bukankah wayang yang telah kita ubah ini tipis, bukan berbentuk seperti manusia?
BACA JUGA:Cara Jitu Memilih Celana Dalam Untuk Wanita Gendut, Mari Simak!
BACA JUGA:Mencicipi Keindahan 5 Objek Wisata Lampung
Seandainya manusia bentuknya seperti wayang ini tentulah aneh dan sangat menggelikan, sebab tangan wayang ini panjang melambai sampai kaki.
Demikian pula bentuk hidung, mata, dan lehernya, adalah sangat aneh bila ada manusia yang berbentuk semacam ini," kata Sunan Kalijaga di hadapan para wali.
Bahkan Sunan Kalijaga berpendapat sampai saat ini tidak ada bentuk manusia yang menyerupai bentuk wayang ubahannya ini. Bila ada pun tentu bentuknya amat jelek dan aneh.
Akhirnya permusyawaratan para wali itu menyetujui usul Sunan Kalijaga, karena perubahan itu memang kehendak dan saran Sunan Giri juga.
BACA JUGA:Gemerlap! Keindahan 5 Destinasi Wisata Malam di palembang
BACA JUGA:Keindahan Alam yang Mempesona, 8 Rekomendasi Destinasi Wisata Gunung Kidul
Kemudian Sunan Kalijaga mengubah bentuk wayang Bathara Guru yang menjadi pemimpin para dewa itu diberi nama atau sebutan Sang Hyang Girinata atau Sunan Giri yang mengatur.
Nata adalah bahasa Jawa yang artinya mengatur.
Sebab itulah perubahan bentuk wayang itu permintaan dan kehendak Sunan Giri agar tidak menyerupai bentuk manusia.
Jelasnya, walaupun Sunan Kalijaga yang mengajukan, tetapi Sunan Kalijaga sampai dalam menyimpulkan dan memahami pendapat-pendapat Sunan Giri tentang bentuk-bentuk wayang dan gambar-gambar yang haram menurut agama.
Namun dari semua itu, Sunan Kalijaga lah yang memegang peranan dan menentukan bentuk-bentuk wayang sehingga tampak artistik dan bernilai seni yang tinggi serta melambangkan keluhuran kebudayaan bangsa.*