PAGARALAMPOS.CO - Sunan Kalijaga memanfaatkan wayang sebagai strategi dakwah di kawasan Jawa Tengah.
Jika diperhatikan dengan seksama, ada sejumlah perbedaan bentuk wayang asli dari Jawa dan modifikasi Sunan Kalijaga.
Awalnya, wayang berupa gambar di kertas dengan wujud manusia.
Namun karena bentuk wayang manusia haram menurut Sunan Giri, Sunan Kalijaga pun mengubah tampilannya.
BACA JUGA:Jangan Sampai Salah Pilih Guys! Ini 5 Tips Memilih Warna Cushion Yang Cocok Untuk Kulit Anda
BACA JUGA:Mengilas Balik Sejarah Suku Dayak di Kepulauan Kalimantan
Hasil rombakan wayang tersebut kini dikenal dengan nama wayang kulit.
Gambar yang ditampilkan adalah karikatur, bukan wujud manusia asli.
Adapun tokoh pewayangan fenomenal yang diciptakan Sunan Kalijaga bersama gurunya, Sunan Bonang, dan Sunan Giri adalah Punakawan.
Wayang itu terdiri dari empat tokoh, yaitu Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong.
BACA JUGA:Mengulik Sejarah Desa Shirakawa-go dan Gokayama Jepang
BACA JUGA:5 Tips Ampuh Mengatasi Depresi Berlebihan, Menjaga Kesehatan Mental Anda Untuk Lebaran!
Sunan Kalijaga pun memodifikasi bentuk wayang seperti yang masih dilestarikan sampai sekarang.
Perubahan wayang kulit ini diyakini menjadi tonggak awal benda yang awalnya haram diperbolehkan dalam Islam.
Kemungkinan besar bentuk wayang yang aneh tersebut sengaja dibuat oleh Sunan Kalijaga untuk memperkenalkan ajaran Islam kepada masyarakat Jawa yang kala itu masih memeluk agama Hindu dan Budha.